Setahun Ada 100 Kasus Kebakaran di Cianjur

0 Komentar

CIANJUR – Sepanjang 2019, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur mencatat ada 100 kasus yang didominasi permukiman warga dan lahan.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Damkar Cianjur, Sulaeman Madna mengatakan, sebagian besar didominasi kebakaran bangunan rumah dan pertokoan, sisanya kebakaran lahan.
“Data terakhir itu luas lahan yang terbakar mencapai 30 hektar. Yang terbaru terjadi di Cijedil, Cikahuripan, Cikalongkulon, Cijati dan Mande,” kata Sulaeman.
Ia menyebutkan, peristiwa kebakaran sebagian besar terjadi akibat perilaku masyarakat. Mereka sengaja membakar lahan dan kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan. Sedangkan menurut Sulaeman, faktor alam hanya sebagian kecil,sebab selebihnya dikarenakan ulah manusia.
Sulaeman mengungkapkan, daerah yang kerap terjadi kebakaran adalah Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Cibeber, Cipanas, dan Cikalong.
“Sukaluyu juga kan daerah yang banyak alang-alangnya, sehingga potensi kebakaran juga tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, kurangnya sumber air di Kecamatan Cianjur menjadi keluhannya, pasalnya, Cianjur termasuk daerah yang bisa saja terjadi kebakaran.
“Kalau gak ada selokan-selokan atau sumber air lainnya, air yang ada di mobil pemadam habis, otomatis kami harus mengambil air lagi,” kata dia.
Sumber air yang cukup di daerah yang rawan terjadi kebakaran menurutnya dapat membantu tim damkar untuk bertugas. Sebab, jika tim damkar terlambat sedikit saja, api bisa saja cepat menyebar.
“Kalau ada sumber air akan lebih memudahkan kami dalam bertugas. Apalagi jika kebakarannya besar dan butuh air yang banyak, itu akan sangat membantu,” pungkasnya.(rid/nik)

0 Komentar