BANDUNG – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyatakan volume kendaraan di Jawa Barat, termasuk yang melintas dari Jabodetabek ke arah Jawa Tengah akan mengalami peningkatan sekitar 40 persen pada masa libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Jadi peningkatan volume kendaraan ini diprediksi terjadi di jalan sekitar kawasan wisata yang ada di wilayah Jawa Barat. Kalau perkiraan dari rakor yang kemarin itu di Polda Jabar akan ada kenaikan volume kendaraan kurang lebih 40 persen dari volume normal,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hery Antasari, di Kota Bandung, Senin (16/12/2019).
Hery mengatakan pada masa libur akhir tahun ini, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek akan maksimal dilalui kendaraan dari arah Jakarta dan sebaliknya.
Kemudian sekitar 30 persen kendaraan di ruas jalan tol tersebut, kata Hery, akan menggunakan jalan tol layang ini.
Menurut dia, kenaikan volume kendaraan ini separuh dari kenaikan volume kendaraan saat masa libur Idul Fitri atau Lebaran lalu yang mencapai sampai 80 persen dari volume normal.
“Kami mengantisipasi secara nasional untuk Liburan Natal dan Tahun Baru ini, apalagi sekarang ada yang baru, Tol Japek Elevated, jadi ada antisipasi kepadatan lalu lintas di turunannya,” katanya.
Dia mengatakan kawasan yang akan diwaspadai saat libur akhir tahun ini adalah kawasan Puncak Bogor yang akan diberlakukan car free night mulai 18.00 sampai setelah tengah malam.
Kemudian untuk Kawasan Wisata Ciater, Lembang, Ciwidey, Garut dan Pangandaran dan hal yang perlu diperhatikan juga adalah jalur rawan banjir dan longsor.
Lebih lanjut Hery mengatakan untuk kawasan rawan kecelakaan yang mendapat perhatian khusus adalah Tol Cipularang KM 90-100, Cipali, Puncak Bogor, Tanjakan Emen di Subang, dan Cadaspangeran.
“Lalu titik lainnya berada di sejumlah jalur alternatif dan rute menuju Pantai Selatan Jabar,” kata dia.
Dia menambahkan untuk penyiapan kelayakan kendaraan umum maka pihaknya telah melakukan ram check sejak 6 Desember 2019 dan menyatakan 33 persen kendaraan umum di antaranya tidak layak jalan.
“Jadi pihak perusahaan otobus pun diwajibkan melakukan sejumlah perbaikan sehingga bisa lolos ram check dan bisa melayani penumpang saat libur akhir tahun,” kata dia.