Kondisi Makam Mantan Bupati Cianjur Memprihatinkan

0 Komentar

CIANJUR – Kondisi Makam Mantan Bupati Cianjur Letkol Sarmada di TPU Kampung Nyelempet RT 02/02 Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku begitu memprihatinkan. Bahkan tidak tampak seperti makam pejuang atau sekelas mantan bupati.
Pihak keluarga pun dibantu dengan para donatur melakukan pemugaran. “Kalau dari pemerintah sendiri, jujur tidak ada sedikit pun bantuan untuk pelaksanaan pemugaran makam mantan Bupati Cinajur Letkol Sarmada,” katanya Ketua Panitia Pemugaran Makam Mantan Bupati Cianjur Letkol Sarmada, Suprianto, Selasa (10/12/2019).
Dirinya mengaku sebagai warga sekitar sangat peduli dengan kegigihan dan perjuangan yang telah diberikan oleh almarhum Letkol Sarmada selaku mantan Bupati Cianjur.
“Miris memang, makam seorang mantan Bupati Cianjur dan sebagai pejuang kemerdekaan tetapi dari pemerintah seolah tutup mata,” ujar Suprianto.
Sementara itu anak ke dua almarhum Letkol Sarmada, Iwan (65) mengaku bangga mempunyai sosok seperti almarhum ayahnya. Diungkapkannya, ayahnya meninggal setelah mendapatkan perawatan dari dokter sekitaran tahun 1979.
“Waktu itu, setelah dua tahun habis masa jabatannya sebagai Bupati Cianjur, bapak saya (Letkol Sarmada) meninggal dunia sekiataran tahun 1979,” kata Iwan.
Iwan mengatakan, almarhum meninggalkan 10 orang anak, namun saat ini yang masih ada tinggal 4 orang salah satunya dirinya.
“Kalau saya anak ke 2 dari 10 bersaudara, dan saya sekarang menjabat sebagai Ketua RW,” ujarnya.
Iwan berharap, sekali ke pemerintahan Cianjur khususnya agar lebih menghargai ayahnya sebagai pahlawan kemerdekaan dan juga mantan bupati cianjur pada masanya.
“Kalau saya sih, berharap kedepannya pemerintahan cianjur ini lebih memperhatikan atas jasa-jasanya yang telah diberikan untuk bangsa dan juga Kabupaten Cianjur,” katanya.
Dikatakannya, almarhum ayahnya Letkol Sarmada menjabat Bupati Cianjur dari tahun 1966 hingga 1969. Adapun untuk posisi makam saat ini memang ada sebuah permintaan dari almarhum untuk dimakamkan di TPU bersama warga lainnya.
“Jadi 6 bulan sebelum meninggal, ayah saya sempat menulis surat wasiat dan isinya kalau nanti meninggal minta dimakamkan di pemakaman umum,” pungkasnya.(yis/hyt)

0 Komentar