CIANJUR – Arya Tanjung (2) hanya bisa tertidur lemas di atas kasurnya. Panyakit meningitis dan TBC yang diduga dideritanya membuat tubuhnya kini semakin kurus. Keterbatasan biaya pun membuat orangtua Arya memilih untuk merawatnya di rumah.
Anak kedua dari pasangan Sanuri (40) dan Kartika Septiana (28) itu mulai menderita sakit sejak usia 20 bulan. Awalnya Arya mengalami demam tinggi dan diare. Namun anak tersebut sempat mengalami kejang lantaran suhu tubuh yang tak kunjung menurun.
“Saya langsung bawa ke bidan, tapi kata bidan harus dirujuk ke rumah sakit. Makanya langsung saya bawa ke rumah sakit hari itu juga, sekitar Juni 2019. Dari hasil pemeriksaan katanya meningitis dan TBC,” ujar Kartika, Ibu Arya Tanjung kepada Cianjur Ekspres, Minggu (1/11/2019).
Baca Juga:Pengendara Motor Tewas di Ciloto Ternyata Warga SukaresmiSeruduk Truk, Enam Orang Tewas di Tol Cipali
Menurutnya, begitu masuk RSUD Arya langsung di rawat di HCU selama 16 hari, lantaran mengalami koma. Anak dari pasutri asal Kampung Majalaya RT 10 / RW 03 Desa Majalaya Kecamatan Cikalong Kulon itu sempat membaik sehingga dialihkan ke ruang isolasi.
Setelah 40 hari dirawat di RSUD, Arya pun dibawa pulang pihak keluarga untuk dirawat di rumah. Pasalnya biaya rumah sakit semakin membengkak, lantaran keluarga tidak memiliki jaminan sosial kesehatan.
“Masuknya lewat umum, karena waktu itu ada dari saudara yang mau membantu membiayai tapi tidak kunjung ada kabar. Makanya dipulangkan, soalnya tagihan sudah sampai Rp16 juta lebih,” kata dia.
Selama di rumah, kondisi kesehatan Arya terus memburuk, bahkan kini tubuhnya semakin kurus. Dari awalnya 12 kg kini hanya 7 kg. Bahkan untuk makan dan minum, bocah tersebut harus menggunakan selang bantu yang dimasukan melalui hidung.
“Kalau lihat kondisi kesehatannya suka sedih, apalagi dede Arya semakin kurus,” ungkap Kartika.
Dia menjelaskan, rencananya Arya akan kembali dirawat di rumah sakit dan pembiayaannya akan ditanggung oleh pemerintah daerah. Namun pihak keluarga harus mengurus terlebih dulu administrasi kependudukan, namun domisili dari orangtua Arya belum dipindah dari Depok ke Cianjur.
“Rencananya besok (Senin, red) akan ke Disdukcapil buat ngurus kartu keluarga dan domisili. Dari Pemerintah Desa nanti buat membuat surat keterangan tidak mampu untuk ke rumah sakit, termasuk sebagai syarat pembebasan biaya yang kemarin dirawat selama 40 hari. Katanya mau dibuatkan BPJS juga. Saya berharap Dede Arya bisa segera sembuh seperti sedia kala,” kata dia.