“Sebelumnya, kami melakukan efisiensi anggaran. Setelah itu, kami mulai mematangkan rencana gratis iuran bulanan. Dan setelah lima tahun, akhirnya program tersebut terealisasi. Tentu ini kabar baik untuk orang tua dan semua siswa di Jabar,” ucapnya.
“Di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wagub Uu, kami berkomitmen meningkatkan akses dan kesempatan belajar untuk semua anak. Sebab, semua akan berhak bersekolah, dan semua anak berhak menjadi juara,” kata Dewi melanjutkan.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan bahwa program Gratis Iuran Bulanan sudah disetujui oleh DPR Daerah Jabar. Menurut dia, pihaknya lebih dulu memangkas dana hibah dan anggaran perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) guna merealisasikan program tersebut.
“RAPBD sudah diketok palu tinggal dievalusasi oleh Kemendagri, salah satu highlight terbesar bisa dimulainya SPP kalau istilah dulu, sekarang namanya iuran bulanan peserta didik (IDPD) untuk SMA dan SMK negeri,” kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (28/11/19).
“Ya semuanya yang paling besar itu mengencangkan ikat pinggang di hibah bansos. Tapi saya posting kan SPJ perjalanan dinas sampai Rp 150 miliar itu kita kurangi untuk PNS supaya keberpihakan untuk pelayanan dasar ini hadir di Jabar,” imbuhnya.
Emil sapaan akrabnya menyatakan, efisiensi anggaran perlu dilakukan karena program Gratis Iuran Bulanan memerlukan anggaran sekira Rp 1,4triliun.
“Anggarannya kan besar kecilnya relatif. Ini kan hasil menghemat dana hibah bansos, dulu hibah bansos banyak sekali sekarang kita cukupkan efisienkan secukupnya,” ucapnya.(rls/hyt)