CIANJUR – Dede Ardas (23) warga Kampung Malingping RT 04/RW 04 Desa/Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur harus rela menghabiskan kesehariannya di rumah. Keterbatasan fisik yang dialami sejak lahir, membuat dirinya tidak bisa melakukan aktivitas seperti orang seusianya.
Anak dari pasangan Okid (50) dan Yayan (45) tersebut, hanya memiliki tinggi kurang lebih 50 centimeter yang membuat Dede Ardas kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan kaki atau kegiatannya lainnya. Bahkan hampir sekujur tubuhnya memiliki bintik hitam mendominan dibagian wajahnya.
“Saya seperti ini sejak lahir, mungkin ini sudah takdir saya dari Allah SWT,” kata Dede sambil megang botol air mineralnya saat ditemui dirumahnya, Rabu (27/11/2019).
Dede mengaku tinggal bersama orangtua dan adiknya yang masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar.
“Kalau bapak dan ibu saya kesehariannya bekerja serabutan di kebun, di rumah ini (Malingping) saya sudah 5 tahun. Sebelumnya saya tinggal tak jauh dari Kantor Desa Mande,” katanya.
Baca Juga: Cegah Stunting, Fatayat NU Bagikan Tips Pemenuhan Gizi Ibu Hamil
Kesehariannya, ungkap Dede, dirinya hanya bisa duduk termenung dirumahnya sambil menunggu adiknya yang sekolah. Selepas itu, sang adik langsung ke dapur untuk memasak nasi sambil menunggu kedua orangtuanya pulang dari Kebun.
“Saya tidak pernah kemana-mana, paling duduk di rumah seperti ini,” ujarnya.
Sampai sekarang dede tidak mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Meski demikian, ia tidak pernah putus asa. “Ya mau bagaimana lagi, sudah takdir saya seperti ini,” katanya.
Neng Silvia Royani (12) adik kandung Dede Ardas mengaku tidak malu meski kakaknya memiliki keterbatasan fisik. Namun dirinya ingin melihat kakaknya normal seperti anak pada umumnya.
“Saya berangkat sekolah dari kampung ini suka jalan kaki, setiap harinya berangkat dari rumah pukul 06.00 Wib dan tiba di sekolah pukul 07.00 Wib,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Desa Mande Kecamatan Mande Engkus Sarifudin (38), membenarkan bahwa Dede Ardas tersebut memiliki keterbatasan fisik yang merupakan bawaan sejak lahir.
“Dede Ardas pernah sekolah namun tidak sampai kelas VI namun tidak lulus,” katanya.