Menag: Tak Ada Istilah Pendidikan Pesantren Non Formal

Menag: Tak Ada Istilah Pendidikan Pesantren Non Formal
Menteri Agama Fahrul Razi menegaskan para santri tidak kalah bertalenta dengan pelajar pada umumnya. Bahkan kata dia, kualitas pondok pesantren bisa mengalahkan sekolah umum.
0 Komentar

BANDUNG – Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan para santri tidak kalah bertalenta dengan pelajar pada umumnya. Bahkan kata dia, kualitas pondok pesantren bisa mengalahkan sekolah umum.
“Dalam banyak hal, (santri) bisa mengalahkan sekolah-sekolah umum, mereka luar biasa,” tandasnya disela-sela membuka Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) VIII edisi 2019 di Sarana Olahraga Arcamanik, Kota Bandung, Senin (25/11) malam.
Ia berharap gelaran tersebut dapat memperluas jalinan silaturahmi antar pondok pesantren se Indonesia dengan semangat sportifitas.
“Bisa dilihat kualitas anak-anak santri itu bukan main, jadi jangan menganggap lagi bahwa seolah-olah pendidikan pesantren itu pendidikan non formal, tidak ada istilah non formal lagi,” kata Fachrul.
Pospenas 2019 diikuti leih dari dua ribu santri dari 34 provinsi se Indonesia. Ada enam cabang olahraga yang dipertandingkan serta tujuh cabang seni yang dilombakan.
Sementara itu perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Aris Sudibyo mengatakan, ajang tersebut merupakan momentum untuk mendorong Indonesia lebih baik, mulai dari pesantren.
“Enam cabang dan ini akan menjadi momentum paling bagus menurut kami karena upaya kami membuat santri lebih sehat lebih bugar,” kata Aris.
Cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pospenas 2019 itu adalah atletik, bola voli, hadang, futsal, pencak silat dan senam santri. Pospenas sendiri berlangsung hingga Sabtu (30/11/2019).(ant/hyt)

0 Komentar