CIANJUR – Dinas Kelautan Perikanan dan Perternakan (Dislutkanak) Kabupaten Cianjur mengimbau petani ikan untuk mewaspadai bakteri Aeromonas yang dapat menyebabkan ikan terserang penyakit dan mati mendadak.
Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dislutkanak Cianjur, M. Agung Rianto mengatakan, situasi dan kondisi cuaca saat ini sangat memicu dan rentan terserang penyakit yang mengakibat ikan mati mendadak.
“Perpindahan dari musim kemarau ke musim penghujan kan dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk, dan membuat munculnya sejumlah penyakit, terutama seperti saat ini cuaca yang tidak menentu,” katanya, Sabtu (23/11/2019).
Baca Juga:Bawaslu: Birokrasi dan Kades Aktor Terlarang Kampanye di PilkadaPPP Sebut Tiga Nama Ambil Formulir Bacalon Bupati/Wabup Cianjur
Menurutnya, ada beberapa jenis penyakit yang dapat muncul untuk kondisi seperti ini, salah satunya seperti penyakit Aeromonas yang memiliki ciri berupa bintik merah dan berubah warna menjadi kuning, dan pada kondisi tertentu terdapat jamur.
“Penyakit Aeromonas tersebut dapat muncul karena faktor alam, seperti kolam ikan yang sudah jenuh atau telah lama tidak diganti dengan air yang baru, dan karena cuaca seperti sekarang,” tutur Agung.
Agung menjelaskan, cara menanggulangi penyakit tersebut, petani dapat memberikan pakan disertakan dengan campuran anti biotik dengan dosis yang telah disesuaikan luasan kolam dan populasi ikan di dalamnya.
“Selain dengan cara tersebut, petani juga dapat mengobatinya dengan obat herbal. Mayoritas pembudidaya ikan di Cianjur ini masih tradisional sehingga banyak yang tidak punya bak khusus,” ungkapnya.
Agung menambahkan, pihaknya akan segera turun ke lapangan, untuk memberikan arahan dan membantu mengobati ikan yang terserang penyakit. Termasuk mengurangi resiko kematian ikan.(rid/hyt)