Dua Desa di Cipanas Masuk Zona Rawan Bencana

Dua Desa di Cipanas Masuk Zona Rawan Bencana
LONGSOR: Daerah Puncak Pass di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas menjadi salah satu daerah yang rawan terjadi bencana tanah longsor. Pengendara harus ekstra hati-hati jika melintas di kawasan tersebut. (FOTO: IST)
0 Komentar

CIANJUR – Dua desa di wilayah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur masuk zona rawan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor. Dua desa tersebut yakni Desa Batulawang dan Desa Ciloto.
“Saat ini imbauan kepada masyarakat untuk siaga bencana sudah dilayangkan, saya koordinasi kebencanaan dengan RT dan RW serta kepada masyarakat secara langsung,” ujar Kepala Desa Batulawang Nanang Rohaendi kepada Cianjur Ekspres, Selasa (5/11)
Saat ini terpantau intensitas hujan masih sedang, namun diimbau masyarakat untuk tetap waspada. Diakuinya ada beberapa kampung yang rawan bencana. Desa Batulawang masuk data salah satu desa rawan pergeseran tanah di Cianjur.
“Ada Kampung Sindanglangu RT 05/RW 11, Kampung Batulawang RT 01/RW 11, dan Kampung Lembur Warung yang rawan pergerakan tanah dan banjir lumpur. Biasanya bencana terjadi faktor cuaca dan kurangnya tanaman keras, sehingga kami kini tengah melakukan reboisasi,” jelasnya.
Menurutnya kini untuk antisipasi bencana sudah dibentuk Kampung Siaga Bencana di Desa Batulawang. Pihaknya pun kini terus melakukan penyuluhan erosi dan daerah rawan longsor kepada warga.
“Upaya ini dilakukan mengingat bencana alam yang kerap terjadi di Batulawang. Diakuinya, selain penyuluhan warga pun, sempat diajak langsung dalam gerakan Batulawang menanam. Diharapakan upaya ini bisa mengatasi terjadinya bencana alam di daerah Batulawang,” ungkapnya.
Sementara itu untuk Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, selain jalan yang terancam longsor, sejumlah pemukiman warga pun ikut terancam terkena bencana alam longsor. Belum hilang dari benak kita jalur Ciloto-Bogor pernah tertutup oleh material longsoran tebing pada 2013 lalu, sejumlah kendaraan pun terjebak karena puluhan jam tidak bisa melintas.
Hal serupa terulang kembali tepatnya di jalan Raya Ciloto KM 86 yakni amblas dengan retakan tanah puluhan meter. Selain ancaman longsor, yang patut diwaspadai adalah pergerakan tanah di Kampung Puncak yang sudah ke empat kali terjadi.
“Ciloto ini daerahnya sangat labil, jika diterjang hujan deras seperti saat ini, kemungkinan bencana alam akan terjadi seperti longsor,” ujar Kepala Desa Ciloto, Tjutju Hidayat saat dihubungi terpisah.
Menurutnya, tidak hanya di Jalan Raya Ciloto-Cipanas yang terancam amblas, sejumlah pemukiman warga juga banyak yang rawan terjadi longsor. Makanya kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

0 Komentar