CIANJUR – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mengurangi defisit RAPBD 2020 sudah bagus, dari awalnya sebelum KUA PPAS diatas Rp60 miliar menjadi Rp23,5 miliar (Ralat-sebelumnya Rp35 miliar).
“Artinya sudah ada upaya pemda meminimalisir itu, sekarang tugas kita badan anggaran dan TAPD untuk membuka kembali apakah ada belanja atau item yang bisa di efisiensi,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Cianjur, Asep Riyatman kepada cianjurekspres.net, Selasa (5/11/2019).
Sumbernya jelas Asep tentu saja bukan di anggaran belanja langsung, karena OPD sekarang sedang ditingkatkan untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur yang masih di angka 70 atau terendah di Jawa Barat. Jadi efisiensi di OPD tidak mungkin.
“Paling hal lain misalkan penyertaan modal untuk BUMD apakah sudah tepat atau tidak, saat ini sekitar Rp11,5 miliar. Padahal disisi lain kita sedang defisit, kalau saja bisa dihilangkan, defisit kita bisa berkurang lagi menjadi Rp12 miliar,” ucapnya.
Menurutnya, penyebab defisit RAPBD 2020 Cianjur harus dilihat apakah karena kebutuhan yang banyak untuk saat ini. Namun yang pasti, Asep mengatakan, ada kegiatan yang tidak bisa dihindari seperti Pilkada 2020 dan Pilkades.
“Kita sudah minta bantuan provinsi dan pusat, tetap saja tidak bisa. PKS, khususnya anggota fraksi yang duduk di badan anggaran nanti kita minta memfasilitasi mudah-mudahan bisa dikurangi dan berimbang,” tegasnya.
Dirinya menegaskan, defisit bukan hal yang tabu karena APBN juga mengalami serupa. Namun nanti harus dicek dan dibedah oleh badan anggaran untuk mengetahuinya.
“Kalau dikatakan wajar atau tidak wajar, kita lihat aturannya sampai berapa. Aturan terdahulu, saya belum baca, katanya tidak boleh lebih dari 2 persen dan masih jauh. Tidak ada jalan lagi, harus dibongkar,” tutur Asep.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Cianjur terancam mengalami defisit anggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 sekitar Rp35 Miliar (Ralat-Rp23,5 Miliar). Bahkan defisit anggaran tersebut kerap terjadi setiap tahunnya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan defisit anggaran tersebut terjadi berdasarkan pengajuan anggaran dari setiap dinas yang akan diusulkan dan dibahas dalam pembahasan APBD 2020.