CIANJUR – Sebanyak 19 orang warga Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara harus mendapatkan penanganan medis petugas Puskesmas, Kamis (31/10/2019). Diduga belasan warga tersebut keracunan makanan yang dibagikan dalam acara syukuran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, belasan warga tersebut mulai merasakan pusing mual dan diare pada Rabu (30/10) siang. Namun kondisinya semakin melemah pada Kamis (31/10) pagi, sehingga mereka harus dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.
“Total ada 19 warga yang dibawa ke Puskesmas lantaran mengeluhkan gejala yang sama. Mereka dibawa sekitar pukul 10.00 Wib dan langsung dirawat oleh petugas di sana,” ujar Kapolsek Sukanagara, AKP Cahyadi.
Menurutnya, belasan warga tersebut diduga mengalami keracunan makanan dalam acara syukuran rumah baru yang digelar salah seorang warga di Klungkung Cikadu Desa Sukarame dengan menyajikan makanan berupa tumpeng, Selasa (29/10).
“Warga yang menggelar syukuran pun turut menjadi salah seorang korban keracunan tersebut,” kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menurunkan petugas ke lokasi keracunan untuk meminta keterangan dari warga dan memastikan penyebab terjadinya keracunan tersebut.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amalia, mengatakan, belasan warga yang diduga mengalami keracunan langsung diberi penanganan medis.
Kebanyakan dari warga tersebut mengalami diare dan muak. Namun hanya sedikit yang sampai muntah.
“Masih dalam penanganan medis, termasuk diinfus. Sebab mereka mengalami diare dan mual,” kata dia.
Menurutnya, warga tersebut diduga mengalami keracunan. Tetapi dia belum bisa memastikan sumber keracunan tersebut berasal dari makanan atau ada faktor lainnya. Mengingat gejala yang timbul berbeda dengan peristiwa keracunan sebelumnya yang juga terjadi di Sukanagara, dimana korban langsung merasa mual pusing dan muntah beberapa saat setelah mengkonsumsi makanan.
“Kalau ini kan sehari dan dua hari setelah makan di acara syukuran. Makanya petugas medis juga turut membantu kepolisian untuk mencari sampel makanan untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan tersebut,” kata dia.(bay/hyt)