JAKARTA – Palapa Ring merupakan proyek pembangunan “back bone” atau tulang punggung serat optik nasional, yang akan menjangkau hingga pelosok Tanah Air.
Tiga ruas back bone, yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur, menghubungkan 90 kabupaten/kota yang terdiri dari 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi.
Hadirnya akses internet membawa berbagai manfaat, mulai dari manfaat sosial membuat dunia lebih dekat dengan masyarakat hingga manfaat ekonomi yang begitu besar.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Google, Temasek, ekonomi internet di Indonesia diprediksi mencapai 130 miliar dolar AS atau Rp1,88 kuadriliun pada 2025.
Pasar ekonomi berbasis internet di Indonesia bahkan diprediksi berkembang empat kali lipat menjadi 40 miliar dolar AS dalam empat tahun terakhir, dan menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Soal angka, pemerintah tampaknya tak setuju dengan proyeksi Google dan Temasek itu. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara punya “hitung-hitungan” sendiri yang bahkan melampaui angka tersebut.
“To our projection, 135 miliar dolar AS itu tahun 2020, tapi memang 130 miliar dolar AS punya Google dan Temasek itu hanya untuk ride-hailing, e-commerce, kemudian payment, sedangkan saya menghitung untuk sektor-sektor lainnya,” ujar Rudiantara saat menghadiri kerjasama startup kesehatan dengan Badan hukum publik di Jakarta, belum lama ini.
Proyeksi angka dari pemerintah tersebut disesuaikan dengan praktik di lapangan saat ini. Hampir semua sektor telah melakukan transformasi digital, mulai dari perbankan hingga telekomunikasi semuanya kini serba digital.
Ini, yang menurut Rudiantara, belum masuk hitungan Google dan Temasek.
“Kalau 130 miliar dolar AS, artinya tahun depan, ekonomi digital kita itu slightly over 11 persen dari ekonomi kita,” kata Rudiantara.
Angka tersebut, menurut dia, jauh lebih besar dari ekonomi, baik digital maupun non digital, beberapa negara ASEAN.
“Tahun ini mungkin kalau kita pertumbuhan digitalnya mengikuti Google, itu sekitar 8-9 persen tahun 2019,” lanjut dia.
Kontribusi startup
Berdasarkan riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), perusahaan teknologi Tokopedia diperkirakan berkontribusi sebesar Rp170 triliun bagi ekonomi Indonesia tahun 2019 atau naik dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp58 triliun.