Ia pun mencontohkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
“Saya kira Menteri Perindustrian belum ada terobosan baru. Tidak ada perkembangan signifikan. Tidak bisa mendatangkan investasi di bidang industri, stimulan-stimulannya tidak ada. Saya kira kinerjanya belum maksimal di bidang perindustrian,” tuturnya.
Ia juga menyoroti soal kinerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
“Apalagi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita banyak melakukan kebijakan-kebijakan impor yang menimbulkan polemik. Justru sentimen negatifnya terhadap Enggartiasto Lukita lebih besar,” kata Yasin.
Yasin juga menyoroti kinerja Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri yang justru tidak mampu melindungi buruh.
“Ya seharusnya Menaker itu banyak mengeluarkan peraturan menteri yang bisa menjawab persoalan-persoalan krusial. Berkaitan dengan buruh dan perlindungan kesejahteraan buruh. Menaker sendiri tidak bisa menjawab persoalan-persoalan di buruh. Contoh kasus soal PHK besar-besaran di perusahaan Krakatau Steel,” ujarnya.
Seharusnya, kata dia, Hanif mampu membuat peraturan yang bisa melindungi para pekerja.(ant/hyt)