CIANJUR – Peristiwa keracunan gas kaporit yang mengakibatkan 17 warga Kampung Ciajag, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dilarikan ke rumah sakit menyita perhatian Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan.
Didampingi Ketua Fraksi NasDem, Rustam Effendi, Ganjar meninjau langsung lokasi bak penampungan air milik Perumdam Tirta Mukti Cianjur yang menjadi sumber kejadian, Selasa (1/10/2019).
Tidak hanya itu, Ganjar dan Rustam juga mengunjungi rumah salah seorang warga yang menjadi korban dan berbincang menanyakan langsung kronologis kejadian.
Baca Juga:Jadi yang Termuda, Jialyka Maharani Pimpin Pelantikan Anggota DPD RIPAN Kembali Usung Zulkifli Hasan Jadi Ketua MPR RI
“Saya mendapat informasi terkait kejadian malam tadi dan banyak warga yang menjadi korban akibat kebocoran pipa milik Perumdam Tirta Mukti,” katanya kepada cianjurekspres.net.
Diungkapkannya, warga yang menjadi korban mengalami sesak napas dan mual akibat menghirup gas dari kaporit.
“Kami akan segera memanggil Direktur Perumdam Tirta Mukti untuk meminta penjelasan terkait kejadian ini. Termasuk kompensasi apa yang sudah diberikan ke warga,” tegas Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, total korban keracunan gas kaporit dari bak penampungan Perumdam Tirta Mukti mencapai 17 orang. Bahkan beberapa di antaranya merupakan anak-anak.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan, mengatakan, petugas dari Perumdam sudah melakukan penanganan teknis pada tabung klorin yang bocor tersebut.
“Sudah selesai, tidak lagi mengeluarkan gas kaporit. Namun untuk udara sampai normal perlu waktu, tergantung pada cuaca dan angin,” kata dia saat ditemui di RSUD Sayang Cianjur, Senin (30/9).
Dia mengatakan, dugaan sementara kejadian tersebut diakibatkan tabung klorin dari bak penampungan yang menyuplai air untuk 400 pelanggan di wilayah tersebut mengalami kebocoran.
Baca Juga:Benarkah Herman Suherman Condong ke NasDem?Polisi akan Periksa Perumdam Cianjur
“Tapi masih belum bisa dipastikan kebocoran nya kenapa, apakah karena mengalami karat atau ada faktor lainnya,” ucap dia.
Dia menjelaskan tabung klorin tersebut merupakan milik rekanan yang menyuplai kaporit untuk penjernihan air yang akan didistribusikan pda pelanggan dari bakteri dan kuman. Pihaknya pun akan mendalami kejadian tersebut.
Budi menambahkan, Perumdam juga akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak lagi terulang.
“Ini yang pertama kali terjadi. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini,” kata dia.(hyt)