MOMENTUM Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (HANTARU) Tahun 2019 menjadi momentum bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal itu sesuai dengan tema perayaan HANTARU tahun ini, “ATR/BPN Menuju Penataan Ruang dan Pelayanan Pertanahan yang Berkepastian Hukum dan Modern,”.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur Lutfi Zakaria saat berbincang dengan Cianjur Ekspres usai mengikuti upacara bendera HANTARU 2019 di halaman Kantor Pertanahan mengatakan, momentum HANTARU dijadikan salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat untuk mendapatkan kepastian hukum terutama dalam kepemilikan lahan atau tanah.
Melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), diyakini proses untuk mendapatkan kepastian hukum itu bisa lebih cepat. Masyarakat bisa memiliki sertipikat dengan sejumlah keringanan dibandingkan dengan permohonan sertipikat reguler atau biasa.
“Program PTSL yang digaungkan pemerintah saat ini sangat luar biasa manfaatnya bagi masyarakat. Sehingga kami jajaran pertanahan harus kerja keras untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan itu sudah menjadi komitmen kami,” kata Lutfi.
Salah satu pembeda dengan program lainnya, di PTSL ini pihaknya senantiasa jemput bola kepada masyarakat. “Kalau biasanya kita pasif, melalui PTSL ini kita jemput masyarakat, malah kita yang nguber-nguber masyarakat,” paparnya.
Dikatakan Lutfi, dalam kurun tiga tahun terakhir ini saja, melalui PTSL sudah berhasil mensertipikatkan tanah mencapai 110 ribu (20 ribu, 40 ribu dan 50 ribu). Sementara kalau hanya mengandalkan dengan yang datang ke kantor paling dalam satu tahun itu hanya sekitar 1000 bidang. Berarti kalau tidak ada PTSL hanya 3 ribu yang diproses dalam kurun waktu tiga tahun.
“Kalau adanya PTSL ini kami perkirakan hanya butuh waktu 10 tahun dengan asumsi 50 ribu tanah sudah bersertifkasi. Pemerintah mencanangkan 2025 harus bisa sertifikasi. Kalau tahun depan bisa 200 ribu, lima tahun bisa satu juta,” paparnya.
Untuk itulah dalam mensukseskan program ini butuh daya dukung sumber daya manusia (SDM) yang memadai baik BPN, desa dan masyarakat. “Salah satu upaya yang tengah kita lakukan dengan hasil berpartisipasi masyarakat. Terbuktu tahun ini kita dapat 10 ribu bidang pemindahan dari Pangandaran,” jelasnya.