“Di sini masih asli alamnya, belum banyak dirusak oleh wisatawan jahil. makanya masih indah dan segar. Baru banyak didatangi juga setahun ke belakang, meski sejak 1977 warga juga sering datang ke sini,” kata dia.
Jika memang butuh destinasi wisata baru yang masih asli, tentu Curug goong bisa menjadi pilihan alternatif.
Angga (24) salah seorang wisatawan dari Bogor mengaku takjub dengan keindahan alam Curug Goong. Meski tersembunyi di balik padatnya industri, curug terebut tetap alami dan udaranya begitu segar.
“Saya tahu dari teman kaalu di Gekbrong ada curug, makanya datang ke sini. memang indah, alamnya masih terjaga. tapi sayang untuk sampai ke sini sangat susah, jalannya ekstrem. Saya berharap ke depan bisa dikelola dan ditata, sebab potensinya bagus. Apalagi lokasinya dekat dengan perkotaan,” kata dia.
Di sisi lain, Camat Gekbrong, Adang Sumaryadi berencana untuk menjadikan Gekbrong sebagai kawasan wisata alam dan agrowisata. Pasalnya, tidak hanya destinasi wisata alam yang kini bisa disuguhkan, namun pola pertanian secara organik bakal dijadikan wisata.
Menurutnya, kawasan Gekbrong memiliki sejumlah destinasi wisata alam, mulai dari curug (ari terjun) seperti Curug Cigoong dan curug lainnya. Bahkan kawasan yang selama ini memiliki tambang pun bisa dijadikan sebagai destinasi wisata air.
“Rencananya curug yang akan jadi nilai jual wisata di Gekbrong, salah satunya curug Cigoong. Namun selain itu juga ada beberapa destinasi wisata yang nantinya akan dikembangkan,” kata dia.
Selain itu, Adang, tengah merencanakan supaya Gekbrong bisa menjadi destinasi agro wisata. Adanya pengembangan tanaman organik di Gekbrong bakal jadi tujuan wisata.
Dia mengatakan, rencanya Gekbrong sebagai tujuan wisata yang perlu diprioritaskan bakal diusulkan dalam musyawarah rencana pembangunan di tingkat Kabupaten.
“Mudah-mudahan ke depan kami bisa mengembangkan kepariwisataan dan penataan serta pengelolaan dengan baik, sehingga dapat berdampak terhadap peningkatan perekonomiaan masyarakat. Karena dengan adanya sebuah destinasi wisata banyak masyarakat yang terlibat mulai dari masyarakat kalangan bawah, menengah maupun atas,” kata dia.(bay/hyt)