World Clean Up Day, Refleksi Lingkungan yang Mulai Pudar di Masyarakat

World Clean Up Day, Refleksi Lingkungan yang Mulai Pudar di Masyarakat
0 Komentar

CIPANAS– Sebanyak 40an Komunitas jejaring Komunitas lintas di Cianjur menggelar kerjabakti massal atau bersih-bersih sampah mulai dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa Desa Cipanas dan Finish di Kampung Sukasari Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas, Minggu (22/9) pagi pukul 08.00 Wib.

Ketua Pelaksana World Clean Up Day Cianjur yang juga Executive Vice President Junior Chamber International Chapter Cianjur, Ihsan Waluyo, mengatakan, dengan digelarnya kerjabakti massal ini merupakan ajang refleksi lingkungan dan membangkitkan kembali semangat gotong royong dan cinta lingkungan yang hari-hari ini mulai pudar di masyarakat.

“World Clean Up Day kali ini dilakukan serentak oleh lebih dari 150 negara di dunia dan menargetkan partisipasi 5% dari populasi dunia atau sekitar 380 juta orang terlibat untuk bersih-bersih sampah di lingkungan sekitar selama satu hari,” kata Ihsan waluyo, kepada Cianjur Ekspres.

Baca Juga:Temui Petani Cikalongkulon, Kang Lepi Soroti Alih Fungsi LahanAir Mengalir Lagi, Warga Sembilan Desa di Cibeber Bernafas Lega

Ihsan mengatakan, ratusan peserta menunjukkan antusiasmenya dengan berkontribusi dalam mengumpulkan sampah dijalan-jalan bahkan diselokan pada gerakan pemungutan sampah global tersebut.

“Dari aksi tersebut terkumpul sampah organik sebanyak 800 kilogram, dan sampah non organik sebanyak 750 kilogram,” ujarnya.

Komunitas yang terlibat diantaranya ada juga yang dari Ciranjang seperti Komunitas Gema Pala, Kawalhi Cianjur, Sispala Cianjur dan masih banyak Komunitas lainnya.

Ia berharap kegiatan bersih-bersih lingkungan bisa memberikan efek panjang terhadap kesadaran masyarakat khususnya sekitar Cipanas umumnya di Kabupaten Cianjur.

Menurutnya, permasalahan sampah adalah tanggung jawab setiap orang, untuk itu permasalahan sampa harus bersama-sama untuk mengatasinya.

“Jadi, bukan hanya kegiatan seremoni hari ini saja, tapi membekas dan menjadi kegiatan rutinitas warga,” kata Ihsan.

Riki Ardiansyah (35) penggerak panti asuhan sampah yang juga terlibat dalam gerakan ini menuturkan bahwa kerja bakti merupakan sebuah kegiatan rutinitas diwilayah kampungnya sebagai ajang bersilaturahmi antar warga.

Baca Juga:Riskan Alami Kecelakaan, BPJS Imbau Media Daftarkan WartawanKabut Asap, Warga Pekanbaru Buru Alat Pemurni Udara

Menurutnya, panti asuhan sampah disini bukan berarti anak yang diasuh akan tetapi lebih ke peduli lingkungan dan tanaman seperti Jahe, dan Kencur dengan menggunakan media Pot-pot bunga di sekitaran rumah masing-masing.

“Kampung Sukasari ini, terbilang padat penduduk dan terdapat aliran-aliran air yang ditutup atasnya, jadi lebih baik dimanfaatkan dengan penanaman pohon seperti Jahe, Kencur dan tanaman lainnya,” terangnya.

0 Komentar