Nelayan Diimbau Patuhi Peringatan DKPP

Nelayan Diimbau Patuhi Peringatan DKPP
PENCARIAN: Tim gabungan dari unsur Polri/TNI, Basarnas tengah melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya tenggelam di hantam ombak di Ciwidig, Cidaun. (FOTO: IST)
0 Komentar

CIANJUR – Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cianjur mengimbau para nelayan untuk tidak mengabaikan peringatan dari petugas di UPTD Dinas Kelautan kaitan kondisi cuaca dan ombak agar tidak terjadi kecelakaan saat melaut.
Kepala DKPP Kabupaten Cianjur, Parwinia, mengatakan, tidak ada larangan khusus bagi nelayan untuk tidak melaut, mengingat kondisi ombak tinggi tidak terjadi terus menerus.
Namun, menurut dia, petugas dari UPTD Dinas Kelautan selalu memeriksa kondisi cuaca dan ombak di waktu-waktu tertentu dimana banyak nelayan berangkat melaut.
“Kalau ada ombak tinggi atau kabut pasti selalu diberitahukan. Peringatan itu diharapkan tidak diabaikan oleh nelayan demi keselamatan mereka sendiri,” ujar dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (3/9).
Dia menambahkan, para nelayan juga diimbau untuk segera mengikuti asuransi nelayan supaya kecelakaan apapun ditanggung pengobatan hingga diberi biaya jika kecelakaan berakibat fatal.
“Dari ribuan nelayan memang hanya sebagian kecil yang sudah terdaftar, karena persyaratannya yang harus menyertakan kartu usaha nelayan. Tapi kami akan berupaya memfasilitasi supaya mereka terasuransikan,” tuturnya.
Terkait nelayan yang hilang dalam kecelakaan kapal beberapa hari lalu, Tim gabungan melakukan penyisiran di sepanjang Pantai selatan Cianjur.
Pencarian hari kedua yang dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairut Polres Cianjur dibantu anggota TNI AL dan puluhan nelayan, sempat terkendala gelombang tinggi hingga siang menjelang.
Oleh karena itu, tim melakukan pencarian darat dengan menyisir pantai sejauh beberapa kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal yang ditumpangi tiga orang nelayan itu, dua diantaranya berhasil selamat dan satu orang dilaporkan hilang terbawa gelombang.
Kepala Regu Lapangan Basarnas Jabar, Sahril, mengatakan, upaya pencarian hari pertama dan kedua tidak dapat menggunakan perahu karena gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan tim.
Sehingga pencarian di fokuskan dengan menyisir pinggiran pantai dengan harapan jasad korban terbawa ombak ke pinggiran.”Kalau sudah memungkinkan tim akan melakukan penyisiran ke tengah untuk menemukan jasad korban,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang nelayan ditemukan selamat dan satu orang lainnya merupakan warga Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan hilang setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik dihantam ombak saat hendak menepi ke darat.

0 Komentar