Isak Tangis Warnai Pemakaman Jasad Ani

Isak Tangis Warnai Pemakaman Jasad Ani
DISERAHKAN: Pihak keluarga Ani binti Iin (36) TKW asal Cianjur dikabarkan meninggal dunia di sebuah gedung Yordania, melakukan serahterima jenazah di Kampung Cidalung RT 07/03, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Minggu (1/9) dini hari (FOTO: IST)
0 Komentar

Ali mengatakan, ia membantu kepulangan Ani karena keluarga ingin jenazah dibawa ke tanah air. Astakira sebagai kuasa dari keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya almarhum, sesuai keinginan keluarga penjelasan penyebab kematian harus jelas.
“Tak ada surat resmi yang dikirimkan hanya mendapat informasi melalui WhatsApp diduga overdosis obat,” katanya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah bisa melacak, pihaknya yakin ada majikannya karena Ani bekerja 8 tahun di sana. “Ini tak jelas sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengusut tuntas termasuk haknya, saya meminta KBRI mengusut tuntas,” ujarnya.
Sementara itu Kabid Penempatan Kerja dan Perluasana Kesempatan Kerja Disnakertrans Kabupaten Cianjur Ricky Ardhi menjelaskan, terkait kematian TKW Ani binti Iin dirumah duka Sabtu, (31/8), awalmulanya tahu adanya salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Yordania hingga meninggal dunia dari informasi melalui pesan watsapp salah seorang staf Adnaker KBRI Amman Yordania..
“Berdasarkan hasil forensiknya dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dari tim forensik Yordania tidak ditemukan adanya bekas-bekas penganiayaan kekerasan melainkan yang bersangkutan sakit dan minum obat diduga over dosis, infonya sperti itu,” ujarnya.
Ricky menambahkan, adapun untuk biaya kepulangan sepenuhnya ditanggung oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman Yordania.
” Awalnya memang agak kesulitan untuk memulangkan jenazah Ani binti Iin kaerna posisi yang bersangkutan tidak memiliki majikan dan pihak PT-nya pun tidak jelas sehingga tidak bisa di klemkan. Pihak KBRI berkordinasi dengan pihak Kemenlu supaya bisa dibantu pemulangannya. Selain itu kami juga berkordinasi dengan BNP2TKI untuk meminta bantuan pemulangan dati bandara dan alhamdulillah akhirnya jenazah bisa dipulangkan,” tegasnya.
Ricky menejelaskan, informasi yang diterima dari pihak KBRI yang bersangkutan berangkat kerja dari tahun 2010 dan pernah memiliki majikan sekitar 2 bulan dan selanjutnya bekerjanya serabutan diluar tanpa memiliki majikan. Sewaktu posisi meninggalnya juga berada dirumah kontrakan temannya orang mesir dan yang melaporkan kematiannya juga orang mesir rekannya itu.
“Adapun kaitan dengan hak-haknya informasi dari KBRI ada beberapa barang milik almarhumah yang masih tertinggal dan kini masih disimpan di mahkamah zarka adapun kaitanya dengan hak-hak yang lainya pihak KBRI masih menelusurinya dan melacaknya nanti apabila ada perkembangan dari pihak KBRI kami informasikan kembali,” pungkasnya. (bay/sri)

0 Komentar