Melihat kondisi yang terjadi saat ini pihaknya mengimbau kepada para petani, untuk meminimalisir kerugian di musm kemarau seperti ini agar menanam palawija yang lebih hemat air. Pola tanam yang tepat menjadi salah satu solusi menekan terjadinya kerugian.
“Kita harapkan para petani melaksanakan pola tanam yang tepat, karena ini menjadi salah satu solusi untuk menekan terjadinya kerugian bagi para petani,” paparnya.
Bantuan Air
Sementara, Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur mencatat sudah mendistribusikan bantuan air besih ke 63 titik di 21 desa yang mengalami kekurangan air bersih akibat bencana kekeringan di musim kemarau ini.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan mengatakan, dalam satu kali pendistribusian air bersih, ada dua sampai enam titik pembagian air bersih.
“Rata-rata satu desa itu ada dua titik distribusi, tapi ada juga di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu pendistribusian air bersih sampai enam titik atau enam kampung,” ujar dia kepada wartawan.
Dia menjelaskan, untuk penentuan titik distribusi dilakukan oleh BPBD atas laporan dari warga dan pemerintah setempat. Perumdam hanya sebatas menyediakan air bersih yang juga menjadi bentuk CSR pada warga.
Menurutnya, daerah yang paling banyak permintaan dan pendistribusian bantuan air bersih yakni dari Kecamatan Cibeber dan Sukaluyu.
“Hampir setengahnya dari lokasi yang sudah diberi bantuan air bersih itu berada di Kecamatan Cibeber. Bahkan sampai saat ini masih banyak permintaannya,” kata dia.
Budi mengakui, dalam pendistribusian bantuan air bersih, Perumdam kerap terkendala dari akses dan jarak. Pasalnya, mobil tangki yang disiapkan berpusat di Kantor Perumdam, tidak di kantor cabang.
“Terkadang akses menuju lokasi yang membutuhkan air bersih tidak bisa dilalui mobil tangki, dan itu cukup menjadi kendala,” kata da.
Dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan bantuan air bersih saat kemarau dan untuk pelanggan yang pendistribusian airnya tidak normal lantaran ada perbaikan atau kendala lainnya, Perumdam akan mengajukan penambahan mobil tangki.
“Kami akan coba mengajukan ke pusat untuk bantuan mobil tangki, saat ini kan ada empat yang masih beroperasi. Diharapkan kalau sudah ada tambahan, bantuan air bersih bisa lebih optimal, dan pelanggan yang memang distribusi airnya kurang lancar bisa ditangani,” kata dia.(sri/bay)