STAI Al-Azhary Miliki Kukuhkan Organisasi Mahasiswa

STAI Al-Azhary Miliki Kukuhkan Organisasi Mahasiswa
DIKUKUHKAN: Sejumlah pengurus kemahasiswaan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhary dikukuhkan. Mereka akan mengemban tugas masing-masing. (FOTO: IST)
0 Komentar

CIANJUR – Sejumlah pengurus kemahasiswaan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhary Cianjur pada 25 Agustus 2019 resmi dikukuhkan. Diantaranya pengurus kemahasiswaan yang dikukuhkan itu adalah HMJ PAI ( Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam),
HMJ HKI ( Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam)
, MASKA CS (Masyarakat Kampus Cinta Seni) dan Pramuka.
Pengukuhan yang mengambil tema, “Revitalisasi Organisasi Menuju Kepengurusan yang progresif dan kreatif”, tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa/mahasiswi sekaligus dihadiri oleh Presiden Mahasiswa dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan.
Ketua Panitia, Dadang Nurjaman memaparkan, harus membangun kembali organisasi yang ada di kampus STAI AL-Azhary, supaya lebih hidup menambah giroh didalam menjalankan setiap agenda-agenda kegiatan yang ada pada organisasi.
“Terutama tanggung jawab kita sebagai penggerak organisasi tersebut, kita harus mampu konsisten dalam berbagai kegiatan yang ada pada setiap organisasi, karena harus mampu menjadi maju dan berkelanjutan selama periode baik secara kuantitatif ataupun kualitatif,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (26/8).
Revitalisasi dan rekapitalisasi karna perubahan ini tidak akan maju ketika tidak bekerja sama.
Presiden Mahasiswa STAI Al-Azhary Cianjur, Encep Muhaemin mengatakan, setelah di lantiknya Majma (HMJ PAI, HMJ HKI, Maska CS dan UKK) ini menjadikan tanggung jawab besar, karena dalam pembuatan pun ada ucapan akan di pertanggung jawab kan di hadapan Allah SWT.
“Ketika tidak mengacu pada pembaeatan itu adalah suatu penghianatan terhadap organisasi. Begitupun organisasi yang sudah dilantik harus mampu menumbuhkan kemanfaatnya untuk seluruh mahasiswa/mahasiswi STAI Al-Azhary Cianjur,” kata Encep.
Pihaknya berharap, organisasi kemahasiswaan pasca dilantik bisa membangun istilah 4K, yakni komunikasi, kolaborasi berpikir, kreatif, kritis. Empat hal tersebut banyak yang di dapatkan di organisasi, yang paling penting harus berpikir kritis ketika ada masalah kenali dulu masalah asumsi analisis data.
“Lalu dapatkan informasi, tapi cek informasi itu benar atau tidak. Jadi tidak cukup kalian yang di organisasi itu hanya eksistensi saja, tapi harus bisa berkolaborasi, kreatif, berpikir kritis,” pungkasnya (job3/sri).

0 Komentar