CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan seluruh korban hilang dari kecelakaan kapal nelayan di lepas pantai Lugina Kecamatan Agrabinta sudah ditemukan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, korban terakhir yang sebelumnya masih dicari oleh Tim SAR dan petugas Gabungan, yakni Sanusi (45) ditemukan 30 kilometer dari lokasi kapal terbalik tepatnya di bibir Pantai Sereg, Kecamatan Sindangbarang.
Sebelumnya tim berhasil menemukan jasad Muslih yang mengambang 11 kilometer dari Pantai Lugina tempat dimana korban dilaporkan hilang terbawa gelombang yang cukup ekstrem sejak beberapa hari terakhir.
“Jasad kedua nelayan yang dilaporkan hilang sudah ditemukan, pada hari keempat pencarian korban atas nama Sanusi yang merupakan pimpinan kapal, ditemukan di Pantai Sereg, Kecamatan Sindangbarang yang berjarak 30 kilometer dari lokasi hilang,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin (26/8).
Saat ini, jasad korban telah diserahkan ke pihak keluarga di Kampung Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, untuk dimakamkan. Dengan ditemukan korban terakhir, pencarian sudah dihentikan.
Dia menjelaskan, sejak beberapa pekan terakhir gelombang di pesisir pantai selatan Cianjur, cukup ekstrem. Tinggi gelombang dapat mencapai 7 meter, sehingga berbahaya bagi nelayan yang memaksakan diri untuk melaut.
“Kami telah mengimbau warga di pesisir selatan untuk tidak melaut karena cuaca masih ekstrem dan berbahaya. Imbau tersebut kami sampaikan melalui pihak kecamatan untuk dilanjutkan ke tingkat desa dan nelayan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan bersama nelayan di Pantai Lugina, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, masih melakukan pencarian dua orang nelayan yang dilaporkan hilang terbawa arus ketika kapal yang mereka tumpangi terbalik.
Informasi dihimpun terbaliknya kapal pencari udang yang ditumpangi empat orang nelayan warga Kampung Cikakap, Desa Tanjungsari itu, terjadi tidak jauh dari bibir pantai akibat dihantam gelombang yang cukup tinggi.
Dua orang berhasil selamat atas nama Ikin bin Udin (20) dan Iman bin Udin (27), sedangkan dua orang lainnya atas nama Sanusi bin Islam (45) dan Muslih Bin Ano (28) dilaporkan hilang terbawa arus.(bay/sri)