BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan Salat Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 Hijriah Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (11/8).
Dalam sambutannya, Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil—mengatakan, spirit kurban di Idul Adha sejalan dengan spirit para pejuang yang rela berkorban demi merah kemerdekaan Indonesia.
Hal itu terlihat dari pengorbanan nabi Ibrahim AS, yang keimanannya diuji oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya. Peristiwa dalam Al-Qur’an tersebut, merupakan kisah yang sangat lama, namun hikmah dari peristiwa tersebut tidak akan hilang maknanya dalam kehidupan umat Islam.
Kisah tersebut memberikan pelajaran bagi bahwa unit masyarakat, bangsa, dan negara yang terkecil, yaitu keluarga, harus memiliki jiwa pengorbanan yang tinggi bagi kepentingan agama, bangsa dan negara.
Menurut Emil, makna ibadah kurban harus direnungkan, dihayati, dan diamalkan sebagai motivasi bahwa dalam hidup ini, pada hakekatnya, umat muslim harus mampu memberikan manfaat bagi orang yang ada di lingkungan sekitarnya.
“Minggu depan kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan kita direbut darah dan air mata, pengorbanan luar bisa, Hubbul Wathon Minal Iman,” katanya.
Berdekatannya hari raya Idul Adha dengan hari kemerdekaan Indonesia, kata Emil, diharapkan dapat menumbuhkan rasa syukur atas kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Selain itu, momen tersebut juga diharapkan dapat menumbuhkan nikmat umur, dan nikmat iman Islam, sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme, mencintai Indonesia.
“Marilah kita ekspresikan kesalehan individu masing-masing diri kita, yang sekian lama kita pupuk dan bangun untuk menguatkan sisi spiritualitas manusia. Marilah kita manifestasikan, implementasikan, refleksikan dan apresiasikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,” katanya.
Apabila masyarakat Jawa Barat sudah maju pemahaman, implementasi keagamaan di masyarakat, Emil optimistis visi Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan kolaborasi dan inovasi dapat terwujud secara optimal.
Khatib dalam salat Idul Adha tersebut, KH. Dodo A. Murtado, berbicara masalah Idul Adha atau Idul Qurban tak bisa lepas dari figur besar yang kenabian dan kerasulan diakui oleh tiga agama samawi, yaitu agama Islam, Nasrani, dan Yahudi, yakni nabi Ibrahim AS.