BANDUNG — Sebanyak 35 guru dan tenaga kependidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan mengikuti ajang Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional yang digelar di Jakarta pada 18 Agustus 2019. Kontingen dilepas langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (8/8).
35 guru dan tenaga kependidikan tersebut terpilih dari hasil seleksi di 27 kabupaten/kota. Mereka terdiri dari 20 perempuan dan 15 laki-laki dengan kualifikasi pendidikan S3 (tiga orang), S2 (21 orang), S1 (sembilan orang), dan D3 (dua orang) dengan status kepegawaian terdiri dari 26 orang PNS dan sembilan honorer.
Pada Juli lalu, Kontingen Jabar ini telah mendapatkan latihan dan pemantapan melalui pembinaan khusus dalam dua tahap di Gedung PGRI Jabar. Selama itu, 35 guru dan tenaga kependidikan ini dibimbing oleh akademisi dan praktisi demi mencapai prestasi terbaik sekaligus mempertahankan gelar yan diraih tahun lalu.
“Raih prestasi terbaik seperti tahun 2018 dimana Jabar menjadi juara umum. Saya harap predikat juara umum diraih kembali tahun ini,” ucap Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil menambahkan, sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar akan memberikan hadiah umroh kepada semua pemenang jika menjadi juara umum juga untuk pemicu semangat bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
“Kami apresiasi berikan umroh jika menang, menunjukkan kami peduli dan agar guru-guru lain juga bersemangat seperti mereka,” kata Emil.
Dia berujar bahwa saat ini pihaknya tengah fokus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya lewat kebijakan menggratiskan biaya SPP di SMU dan SMK pada tahun depan.
“Kami akan fokus meningkatkan kualitas SDM. Berita besarnya adalah kalau tidak ada halangan, tahun depan SPP SMU, SMK, akan digratiskan oleh Pemprov dan itu sudah menjadi komitmen bersama,” ujar Emil.
Kebijakan lainnya yaitu revitalisasi SMK untuk menyesuaikan dengan Revolusi Industri 4.0. “Jadi bukan dibubarkan, tapi direvitalisasi kurikulumnya sesuai tuntutan zaman,” tambahnya.
Selain itu, dengan memberikan pelatihan kemandirian ekonomi kepada masyarakat desa melalui program desa digital dan OPOP (One Pesantren One Product).