Bronjong Mulai Dipasang di Irigasi Cikondang

Bronjong Mulai Dipasang di Irigasi Cikondang
GOTONGROYONG: Plt Bupayi Cianjur Herman Suherman berbaur dengan warga ikut mengangkut batu untukpemasangan bronjong di irigasi Cikondang Cibeber yang jebol. Pemasangan bronjong diharapkan bisa menjadikan air kembali mengaliri sawah yang kini kekeringan. (FOTO: IST)
0 Komentar

CIANJUR – Plt Bupati Cianjur Herman Suherman bersama warga di Kecamatan Cibeber bergotong-royong memasang bronjong di saluran irigasi Sungai Cikondang,Senin (29/7). Upaya itu dilakukan sebagai penanggulangan sementara untuk pengairan ke areal pesawahan pasca jebolnya irigasi tersebut.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, sebelum pihak Pemprov Jabar menanggulangi jebolnya irigasi Cikondang, pihak Pemkab bersama warga berupaya bergotong-royong untuk membuat bronjong agar ada air yang kembali mengalir ke saluran irigasi Cikodang, Kecamatan Cibeber.
“Kami berupaya sebelum ada pembangunan bendung permanen bergotong-royong dengan warga. Sebab, kebutuhan air untuk pertanian sudah darurat,” kata dia usai pemasangan bronjong bersama warga.
Dia menyebutkan, jebolnya irigasi Sungai Cikondang menyebabkan 1.007 hektare areal pesawahan tidak produktif. Bukan itu saja, di wilayah Cibeber ini juga kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Makanya kami berupaya memberikan bantuan pemasangan beronjong dan bantuan air bersih melalui Perumdam,” ungkapnya.
Herman berharap, pemasangan bronjong sebagai penanganan darurat ini bisa bermanfaat. Warga maupun petani tidak lagi kesulitan air. “Semoga sebulan ke depan bendung darurat buatan warga bisa mengembalikan air,” katanya.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, menuturkan, laporan yang sudah diterima sebanyak ada 14 kecamatan yang terdampak kekeringan. Mulai dari kesulitan untuk air bersih, perkebunan, dan pertanian.
“Permasalahannya kekeringan pesawahan dan air sumur, yang paling parah Cibeber. Sejak terjadi bencana sudah buat sodetan, volume memang jauh dari mencukupi,” kata dia.
Sebenarnya, kata Dodi, penanganan daerah aliran sungai (DAS) Cikondang merupakan kewenangan Pemprov Jabar. Namun karena ini darurat, Pemkab Cianjur berupaya membuat bendungan sementara untuk pengairan ke areal pesawahan.
“Sudah dimulai beberapa waktu lalu warga dengan camat dan BPBD membuat perencanaan air agar masuk ke saluran irigasi dengan bronjong,” kata dia.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan, pihaknya mulai melaksanakan pemasangan bronjong setelah membuat sodetan di Sungai Cikondang. “Kami berupaya memanfaatkan aliran sungai yang ada sehingga diharapkan petani di sembilan desa terdampak kekeringan awal musim tanam nanti mulai bisa beraktivitas lagi di sawah,” ungkapnya.

0 Komentar