Pemkab Jangan Diam, Petani Bonsai Butuh Bantuan Lahan

Pemkab Jangan Diam, Petani Bonsai Butuh Bantuan Lahan
BONSAI: Seorang petani bonsai tengah mengurus tanaman kerdil miliknya yang memiliki nilai jual tinggi. Saat ini petani mengeluhkan minimnya promosi dan perhatian pemkab terutama dalam penyediaan lahan. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Wilayah Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur dikenal sebagai penghasil pertama kali tanaman hias bonsai di Cianjur, bahkan di Indonesia. Akan tetapi keberadaanya kini kian merana, karena promosi yang minim.
Ketua Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PBBI) Kabupaten Cianjur menjelaskan, setelah sekian tahun berjalan hingga saat ini perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mempromosikan tanaman bonsai dirasakan masih kurang. Sehingga keberadaan sekitar 3.800 orang petani bonsai, dan pengrajin pot nasibnya kian merana.
“Kami sangat mengharapkan, Pemkab Cianjur bisa menyediakan lahan untuk sentra pedagang dan petani bonsai. Tak hanya itu Pemkab Cianjur harus bisa membantu proses pemasaran,” tuturnya.
Menurutnya, sekarang petani malah yang berpencar, sehingga diantara mereka ada yang gulung tikar hingga alih profesi. Padahal petani bonsai itu berpotensi sekali, dan diakui oleh nasional serta disenangi turis mancanegara.
“Petani bonsai di Pacet khususnya ini sangat berpotensi sekali dan berprestasi. Akan tetapi karena minimnya sokongan pemerintah, akhirnya satu per satu petani bonsai mulai bangkrut,” keluhnya.
Menyikapi kondisi ini, para petani bonsai membutuhkan lahan yang bisa disediakan Pemkab. Lahan tersebut dibutuhkan sebagai sentra tanaman hias bonsai sekitar tiga hektar.
“Selain sebagai lokasi berjualan juga, nanti sentra tanaman hias diperuntukkan menjadi budidaya bonsai,” paparnya.
Diakuinya, dipilihnya lokasi di Cipanas, karena lebih dekat ke Jakarta, Tangerang, dan beberapa kota besar dalam hal pemasarannya.
Menurutnya, keberadaan sentra tersebut bisa lebih memudahkan para konsumen dan pecinta tanaman bonsai ketika datang ke Cianjur. Terlebih Cipanas ini merupakan destinasi wisata.
“Jika sudah ada sentra bonsai semua pedagang dan petani disatukan. Nantinya pembeli bisa datang serta beli sendiri tidak perlu kesana kemari,” terangnya.
Pihaknya mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap petani bonsai. Pasalnya amat disayangkan nama petani bonsai di Cipanas, kalau hanya tinggal nama.
“Luar negeri pun sudah mengakui keberadaan petani bonsai di Cipanas, karena hasil karyanya sudah mendunia,” tandasnya.(yis/sri)

0 Komentar