CIANJUR – Seribuan keluarga di dua kedusunan di Desa Cikadu Kecamatan Cikadu memanfaatkan air kolam yang bersumber dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk memasak dan minum. Meskipun kondisi air sedikit keruh, warga terpaksa menggunakan lantaran tidak ada alternatif sumber air setelah hampir dua bulan mengalami kekeringan.
Abdul Gofur (32) salah seorang warga Kampung Pasirhuni RT 02/RW 06 Desa Cikadu Kecamatan Cikadu, mengatakan, warga di Desa Cikadu terutama di Dusun Karyamukti dan DUsun Cilaku sudah mengalami kekeringan sejak pertengahan Ramadan atau pada Mei lalu.
“Sudah tidak ada hujan sudah hampir dua bulan, jadinya sumur dan sumber air lainnya mengering,” kata dia kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (15/7).
Menurutnya, kondisi tersebut membuat warga harus mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian warga mengambil air ke sungai yang mengalir ke wilayah tersebut. Tapi sebagian besar dari dua kedusunan itu mengambil dari kolam penampungan yang sumbernya dari sungai kecil.
Meski debit airnya tidak besar, namun kolam tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Bahkan walaupun diambil airnya mulai dari pagi sampai malam hari.
“Puluhan keluarga dari kampung saya yang lokasinya paling jauh pun harus ambil air dari kolam milik salah seorang warga di Dusun Cilaku. Jarak tempuh pakai sepeda motor pun sekitar 20 menit, kalau jalan kaki cukup sulit dan jauh juga,” kata dia.
Dia mengatakan, warga yang tidak memiliki sepeda motor, biasanya menggunakan jasa ojek atau tetangganya untuk mengambilkan air menggunakan jerigen. Biasanya untuk sekali mengambil air yang biasanya bisa sampai dua jerigen, warga harus membayar ongkos sebesar Rp 10 ribu.
Di kolam penampungan, lanjut dia, warga juga tidak bisa langsung membawa air namun harus mengantri hingga lebih dari belasan orang setiap mengambil air.
“Rata-rata satu keluarga itu membutuhkan empat sampai lima jerigen air setiap hari untuk mandi, mencuci, hingga masak dan minum. Apalagi kalau seperti saya yang ada bayi, kan harus sering mencuci pakaiannya, jadi bisa lebih dari enam jerigen per hari,” kata dia.