CIANJUR – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur segera menurunkan tim untuk menindaklanjuti kondisi rumah tidak layak huni (Rutilahu) lapuk yang terdampak bencana. Petugas akan memastikan apakah rumah Juju Juariah, di kawasan Sukaluyu itu layak mendapatkan bantuan, karena kondisi rumah yang tergolong mengancam keselamatan.
Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat Miskin Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Cianjur, Eli Yuliyana mengaku, segera mengirimkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk memastikan kondisi di lapangan.
“Dari informasi yang diperoleh, kondisi rumahnya sudah memprihatinkan. Nah, kami akan verifikasi lagi lebih dalam. Seperti apa keadaan rumah sekaligus keluarga penghuninya,” ujar dia kepada wartawan.
Walaupun, secara fisik keadaan rumah itu dapat dikatakan hampir rubuh, tetap harus ada proses untuk kemudian bisa dikategorikan sebagai penerima bantuan. Eli menjelaskan, prosedur pemberian bantuan memang cukup rumit.
Bukan tanpa alasan, saat ini Dinsos Cianjur yang mengelola bantuan dari Kemensos perlu sangat teliti. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan bantuan terutama pada perbaikan rumah. “Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat bantuan pemerintah. Kami menghindari potensi, rumah akan dihuni oleh orang lain bukan pemiliknya. Karena pernah terjadi hal seperti itu,” ujar Eli.
Dinsos pada akhirnya cukup selektif, sekalipun untuk memberikan bantuan yang sifatnya kasuistik. Eli mengungkapkan, setidaknya penerima bantuan dipastikan memenuhi syarat yang dibutuhkan,di antaranya tidak berdiri pada lahan sengketa, data penghuni dan pemilik masuk ke dalam basis data terpadu. Menurut dia, kondisi personal setiap anggota keluarga juga perlu dipastikan untuk meminimalkan potensi salah sasaran dalam penyaluran bantuan.
“Kalau memang bisa dibantu, kami akan coba ajukan untuk jenis bantuan dari pihak manapun. Kalau sangat mendesak, akan kami prioritaskan untuk bisa dapat bantuan,” kata dia.
Sementara itu, terkait bantuan kementerian yang disalurkan melalui dinsos, saat ini telah dilakukan pengajuan bantuan untuk 92 kepala keluarga. Bantuan tersebut akan diberikan kepada kelompok yang sudah mengajukan proposal.
Hingga saat ini, dinas masih menunggu proposal pengajuan dari desa. Namun, tidak ada kepastian terkait realisasi bantuan karena kuota yang diberikan tidak menentu.(bay/sri)