CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal melakukan penanganan darurat untuk irigasi Sungai Cikondang di Kecamatan Cibeber dengan memasang ratusan bronjong. Hal itu dilakukan agar air sungai tetap bisa dialirkan ke lahan pesawahan dan kolam di pemukiman penduduk, meski dengan debit yang kecil.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penghitungan kasar terkait jumlah bronjong yang dibutuhkan untuk penanganan darurat irigasi yang jebol, mengingat jika menunggu perbaikan dari Pemprov Jabar baru akan bisa digunakan kembali pada 2021.
“Berdasarkan hitungan kami dengan segala keterbatasan, beronjong yang dibutuhkan itu sebanyak 700 buah. Tapi itu bisa lebih sedikit atau bahkan lebih banyak. Kami harap pemnyediaannya bisa dilakukan oleh instansi terkait untuk segera dipasang oleh Unsur Muspika dan warga di Cibeber,” kata dia saat ditemui di Kantor Bappeda Kabupaten Cianjur, Selasa (9/7).
Menurutnya, saat ini warga Cibeber sangat bergantung pada aliran air sungai. Sebab sungai kecil dan kolam warga terus mengering. “Jadi kami berahap bisa ada solusi, selain dengan pemasangan bronjong,” kata dia.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan bronjong sebanyak 400 buah yang bisa langsung dibawa oleh Camat Cibeber untuk segera dipasang di jaringan irigasi nyang jebol.
“Sudah siap, bisa segera diambil. Tapi hanya bronjong tidak dengan batu untuk mengisinya,” kata dia.
Sementara itu, Dinas PUPR Kabupaten Cianjur segera mengupayakan penanganan jangka pendek untuk irigasi Cibeber yang rusak. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR, Wiguno mengatakan pihaknya pun akan mengajukan bantuan ke Kementerian PUPR untuk sarana dan prasarananya.
“Jadi untuk menghadapi kekeringan, Kementerian biasanya menyiapkan bantuan. Untuk Cibeber ini pun kami akan ajukan bronjong, alat berat, batu belahannya, dan kebutuhan lain,” kata dia.
Selain pemasangan bronjong, lanjut dia, Dinas PUPR juga akan melakukan sodetan dari sungai kecil yang berada di bawah kewenangan kabupaten. Meskipun debit airnya tidak akan cukup untuk emngairi semua wilayah, namun diharapkan dapat meminimalisir kekeringan.(bay/red)