Saat Ini Stabil, Menjelang Idul Adha Harga Pangan Diprediksi Naik

0 Komentar

CIANJUR – Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perinustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur menyebutkan beberapa pekan setelah lebaran Idul Fitri harga pangan di Cianjur sudah kembali ke harga normal. Namun harga akan kembali naik menjelang momentum Idul Adha.
Kabid Perdagangan, Diskoperdagin Cianjur, Yana Kamaludin, mengatakan, harga pangan yang sudah kembali turun di antaranya ayam potong, daging sapi, bawang, cabai, dan komoditas sayuran.
Dia menyebutkan harga ayam potong yang sebelumnya naik hingga Rp 40.000 kini jadi Rp 30.000 per kilogram, sama halnya dengan harga daging yang semula naik mencapai Rp 120.000 per kiligram kembali normal ke angka Rp 110.000 per kilogram.
“Untuk harga telur juga sudah kembali ke harga normal dari Rp 25.000 jadi Rp 23.000 perkilogram, sejumlah komoditas sayuran yang sempat naik saat ini sudah kembali ke harga normal,” kata dia.
Menurutnya, harga kemungkinan akan kembali mengalami kenaikan menjelang Idul Adha. Namun untuk mengantisipasi lonjakan yang signifikan, Diskoperdagin bakal memanggil sejumlah pihak agar meskipun mengalami kenaikan, harga masih tetap dalam batas wajar.
“Terutama yang harus diantisipasi untuk harga daging sapi dan daging ayam, di samping beberapa komoditas sayuran,” kata dia.
Ayi (49) pedang daging di Pasar Induk Cianjur, mengatakan, harga daging sebelum menyentuh ke harga normal sebelum sempat tertahan di harga Rp 115.000 perkilogram. “Harganya saat ini sudah mulai normal yaitu sebesar Rp 110.000 perkilogram. Normalnya harga daging tersebut sejak tiga hari yang lalu,” ucapnya
Senada, Nana (28) pedagang ayam menambahkan harga ayam potong sudah kembali kerharga normal setelah perayaan hari raya lebaran. Sebelumnya harga ayam potong tersebut mencapai Rp 40.000, Kini jadi Rp 30.000 perkilogram.
Tetapi saat sepekan menjelang Idul Adha, harga daging ayam potong bisa naik lagi menjadi Rp 40 ribu ataupun hingga Rp 45 ribu per kilogram.
“Kalau pedagang kan tergantung dari peternakan dan dari pemotongan, kalau dari sananya naik pasti imbas ke penjual juga jadi menaikan harga. Sekarang dari pemotongan saja sudah Rp 22 ribu per kilogram, itu hitungannya dengan kepala, ceker, dan jeroan. Kami harap ada upaya pengendalian dari tingkatan pemotongan dan distributor, supaya harga bisa tetap normal,” kata dia.(bay/sri)

0 Komentar