WARGA Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, menyoraki tiga pelaku pembunuhan sadis saat reka adegan di perkebunan teh. Ada tiga puluh reka adegan saat korban Abdulah Sobarudin (20) dihabisi secara sadis dengan golok, pisau, batu, dan besi tajam keling.
Selain disaksikan oleh ratusan warga, reka adegan juga disaksikan oleh kerabat korban, Sudjana (35), yang hadir di lokasi kejadian bersama istri dan anaknya. Kerabat korban berharap pelaku dihukum sesuai perbuatannya dan tak ada lagi korban selanjutnya.
“Saya kebetulan dekat sini dan akan ada rekan adegan, jadi saya kemari,” ujar Sudjana.
Ia mengatakan, korban pamit dari rumah saat bulan puasa pada Sabtu (25/5) malam. “Pamitnya kepada keluarga mau main pergi Sabtu, namun setelah itu tiga hari menghilang,” kata Sudjana.
Orangtua korban Esih (50) dan Obah (50), baru mengetahui anaknya empat hari kemudian setelah melihat di media sosial facebook. “Jadi keluarga baru mengetahui korban meninggal setelah empat hari melihat di Facebook,” kata Sudjana.
Ia mengatakan korban merupakan warga Ciengang, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Dalam reka adegan, terungkap bahwa tiga pelaku sempat mendatangi rumah korban dan mengajak main di warung kopi. Dalam percakapan di warung kopi tersebut para pelaku yang berinisi AG (17), SA (20), dan FE (20), merencanakan mabuk bersama di kebun teh yang masuk ke wilayah Cianjur.
Tiba di kebun teh, tiga tersangka dan korban yang mengendarai dua motor berpura-pura membuka kemasan untuk mabuk bersama, namun korban berdiri dan setengah menantang kepada para pelaku.
Seketika itu satu pelaku langsung menghunuskan pisau ke arah perut korban, namun bukannya terluka malah pisaunya yang bengkok. Tak sampai di situ para pelaku juga menghantamkan golok ke tangan korban, namun dua kali hantaman korban belum terluka.
Lalu pelaku menggeledah saku dompet korban dan menemukan beberapa jimat. Kepada pelaku, korban memang sempat berujar silakan bacok kalau memang mempan.
Pelaku lalu membuang jimat dalam dompet korban dan kembali melukai korban. Beberapa saat kemudian pelaku kembali membacokkan golok ke arah lengan atas namun melenceng ke leher, hal itu dilakukan berkali-kali sampai korban mulai terluka. Lalu seorang pelaku mengambil batu besar dan menghantamkannya ke arah kepala korban, seketika korban yang sejak awal terdiam mulai berontak. Hantaman batu besar dilanjut dengan dua hantaman batu lagi. Seketika itu korban mulai tak bergerak.(bay/yis/red)