CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal memberikan penyertaan modal kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten atau BJB sebesar Rp 10 miliar. Namun anggota DPRD Kabupaten Cianjur mempertanyakan dasar pemberian modal tersebut.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, penyertaan modal tersebut tengah dibahas di DPRD lantaran harus dibuat terlebih dulu Peraturan Daerahnya. Sehingga prosesnya masih cukup panjang.
“Kemarin kan sudah diusulkan melalui sidang paripurna, selanjutnya akan dibahas dan ditentukan apakah akan ditetapkan atau tidak,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu (12/6).
Menurutnya, penyertaan modal sebesar Rp 10 miliar dilakukan untuk meningkatkan nilai investasi dari Cianjur, sehingga nantinya nilai penghasilan dari investasi bisa lebih besar.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Cianjur, Yedi Riswandi, mengaku sejak awal pengusulan Raperda tersebut, pihak eksekutif masih belum memberikan alasan yang jelas dan dapat diterima dengan baik oleh anggota dewan.
“Ada pembahasan awal, mereka menjalankan tapi ada beberapa hal yang masih perlu dipertanyakan, terutama untuk tujuan penyertaan modal tersebut. Mungkin bagi mereka pemaparan sewaktu di komisi sudah cukup, tapi menurut kami masih dan belum dapat diterima,” kata dia.
Oleh karena itu, dia berharap para anggota Dewan yang masuk dalam panitia khusus (Pansus) pembahasan Raperda untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam mengkaji regulasi penyertaan modal tersebut.
“Jadi tetap pada pertanyaan, untuk apa penyertaan modal tersebut? Ada apa? Kenapa bisa tiba-tiba ada penyertaan modal?”tegasnya.(bay/red)