Plt Bupati Ogah Komentari Pernyataan Pengurus DPD Golkar

0 Komentar

CIANJUR – Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman belum mau berkomentar banyak terkait pernyataan salah seorang pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur yang tidak akan kembali mengusung dirinya di Pemilihan Bupati (Pilbup) pada 2020 mendatang.
Menurutnya, masih ada waktu yang cukup panjang hingga pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Pilbup mendatang. “Masih lama, jadi belum bisa berkomentar banyak terkait hal itu,” kata Herman kepada Cianjur Ekspres saat ditemui usai Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Senin (10/6).
Herman mengatakan, kaitan dirinya dianggap tidak memiliki kontribusi terhadap Parpol yang mengusung dan memenangkan dia dan Bupati nonaktif Irvan Rivano, Herman berdalih jika dirinya baru menjabat sebagai Plt sehingga belum bisa berkontribusi besar kepada Golkar.
Dia pun berencana untuk segera bersilaturahmi dengan para pengurus DPC Partai Golkar Kabupaten Cianjur. “Mungkin dalam waktu dekat akan komunikasi dan silaturahmi,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar nampaknya mulai berhati-hati menentukan pasangan yang diusungnya pada pilkada tahun ini. Sikap itu diambil partai bukan tanpa alasan. Berhasil mengantarkan pasangan Irvan dan Herman ke pendopo tidak berbanding lurus dengan raihan suara Partai berlambang pohon beringin itu di DPRD Cianjur.
Pengurus Bagian Koperasi Wirausaha dan UKM DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur Haji Toto Iskandar mengatakan, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur tidak memberikan kontribusi untuk Partai Golkar pada kontestasi Pileg 2019.
“Padahal kami (Golkar) yang mengusung. Tapi kursi Golkar di parlemen tidak naik,” terang Toto.
Sebagai orang yang aktif di kewirausahaan, menurut dia, banyak pelaku usaha yang memberikan masukan kepadanya bahwa calon nanti harus diseleksi dan punya komitmen tinggi untuk membesarkan UKM, terutama para pengusaha yang bernaung di Partai Golkar.
“Untuk menghadapi pilkada yang ada di depan mata, saya selaku pengurus Partai Golkar tidak akan rela jika partai Golkar mengusung orang di luar kader. Sudah terbukti mengusung di luar kader jiwa militansi terhadap partai tidak ada. Sense off belonging apalagi,” terang Toto.
Dia menyebutkan, banyak kader Golkar yang mumpuni untuk maju jadi calon bupati. Dirinya pun menolak seorang birokrat maju dalam pilkada karena pemikirannya yang dianggap teralu birokrasi, dan sudah tertanam di jiwa mereka dan susah untuk dihilangkan.

0 Komentar