CIANJUR – Sedikitnya 40 peserta konselir dari berbagai wilayah di Indonesia ikuti bimbingan teknis (Bimtek) intervensi krisis bagi petugas di aula Yayasan Penuai Indonesia, di Kampung Ciguntur, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Senin (27/5).
Dalam kegiatan Bimtek tersebut langsung dihadiri oleh Forum Lembaga Rehabilitas Sosial Napza (Forsos Napza) Jawa Barat (Jabar), Ikatan Konselir Adiksi Indonesia (IKAI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cianjur untuk memberikan bimbingan teknis bagi para peserta yang hadir.
Ketua Forsos Napza Jawa Barat Hendrik Wowor mengatakan, setiap tempat – tempat rehabilitas dipastikan punya misi yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Menurutnya ada standar yang harus dikerjakan, dengan begitu ujung tombaknya ada pada konselir tersebut.
“Jadi mereka (konselir) ini selain berbekal semangat , juga kita bekali dengan keterampilan yang mumpuni tentunya,” terang Hendrik Wowor, kepada Cianjur Ekspres, Senin (27/5) di Yayasan Penuai Indonesia.
Adapun materi yang disampaikan ke 40 orang peserta ini merupakan materi yang berstandar Internasional. Wowor mengaku untuk tenaga konselir di Jawa Barat sendiri belum terdata secara akurat, akan tetapi berdasarkan data tempat rehabilitas yang ada di Jawa Barat kurang lebih ada 34 yang terdaftar di Forsos Napza Jabar.
“Kalau dihitung rata – rata per setiap lembaga rehabilitas itu ada 5 orang, ya dikalikan aja,” katanya.
Pembina Yayasan Penuai Indonesia Irwan Stevanus mengatakan, saat ini pihaknya hanya memfasilitasi dari kegiatan Bimtek yang digelar oleh Forsos Napza Jawa Barat.
Menurutnya, untuk memfasilitasi tersebut Yayasan Penuai Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Sosial untuk kegiatan Bimtek para peserta konselir tersebut.
“Kalau untuk di Yayasan Penuai Indonesia sendiri hampir semua menjadi konselir. Bahkan ada 3 orang psikolog dan juga lengkap dengan perawatnya,” ujar Irwan.
Sementara itu Kepala BNNK Cianjur AKBP Basuki mengaku, sangat mendukung dengan adanya Bimtek krisis intervensi tentang Narkoba yang digelar oleh Forsos Napza Jabar. Menurutnya hal tersebut bisa mendongkrak kualitas sebagai konselir yang nantinya akan kembali di paparkan ke relawan – relawan yang tersebar disetiap masing – masing Kabupaten/Kota khususnya di Kabupaten Cianjur.