Bawang Putih Masih Mahal, Akibat Harus Impor

0 Komentar

CIANJUR – Memasuki 10 hari ramadan, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Cianjur masih relatif stabil. Kalaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan, masih dibatas ambang wajar.
“Saya rasa hingga saat ini harga sembako masih aman dan terpantau stabil,” ungkap Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur Himam Haris kepada Cianjur Ekspres, Rabu  (15/5).
Himam mengatakan, adapun harga kebutuhan yang terbilang masih tinggi itu berupa bawang putih. “Hingga saat ini, untuk bawang putih harganya Rp 60 ribu per kilogramnya,” terang Himam.
Menurutnya, kenaikan dan bertahannya harga bawang putih itu dipastikan ada beberapa faktor. Diantaranya 70 persen bawang putih tersebut masih mengandalkan dari importir, sedangkan di Indonesia sendiri produksi bawang putih begitu kesulitan
“Hingga saat ini pasokan bawang putih masih mengandalkan dari impor. Selain itu bagi pengimpor apabila kedapatan bermasalah maka barangpun dipastikan akan tertahan, sehingga terjadilah sedikit langka dan menyebabkan mahalnya bawang tersebut,” katanya.
Selain bawang putih, lanjut Himam, dibulan puasa seperti sekarang ini ada beberapa kebutuhan pokok lainnya yang meningkat seperti telur ayam. Sebelumnya harga per kilogramnya Rp 21 ribu, dan saat ini memang tidak jauh yakni diangka Rp 24 ribu per kilogramnya.
“Bawang merah Rp 35 ribu per kilogramnya, dan untuk telur per minggu ini harganya bertahan diangka Rp 24 ribu per kilogramnya,” ujar Himam.
Himam mengatakan, semua kebutuhan seperti sayuran tidak begitu risau. Pasalnya Cianjur juga merupakan penghasil sayur yang cukup banyak.(yis/sri)

0 Komentar