CIANJUR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana membuat replika Situs Gunung Padang dengan skala 1:1 di Puncak Pasir Domas berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Cagar Budaya Situs Gunung Padang.
Pembuatan replika di Pasir Domas, selain untuk lebih menarik minat pengunjung rencana ini juga untuk melindungi Cagar Budaya Situs Gunung Padang. Pasalnya, hingga saat ini ada bebarapa yang hilang, rusak, dan pecah seiring dengan banyaknya pengunjung.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Miftah, mengatakan, seharusnya rencana pemprov yang akan membuat replika Situs Gunung Padang 1:1 di bukit Pasir Domas dengan ketinggian hampir sama tersebut semula harus selesai tahun ini.
Namun karena kendala pembebasan lahan di bukit Pasir Domas, maka rencana tersebut pun tertunda. Alasan dipilihnya puncak Domas untuk replika situs karena dari titik ini view Kota Sukabumi dan Gunung Gede-Pangrango terlihat jelas. Pemandangan tersebut diyakini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pengunjung.
“Jadi replika tersebut akan dibuat sama persis dengan aslinya seperti ada lima teras pertama tangga, seperti itu akan dihadirkan di Pasir Domas,” kata Miftah ditemui di Kantor Diparpora Kabupaten Cianjur, Selasa (14/5).
Miftah mengatakan, Pemprov Jabar melalui Gubernur Ridwan Kamil memang mencanangkan program strategis pembangunan, satu di antaranya adalah sektor pariwisata di semua kabupaten/kota.
“Jadi Situs Gunung Padang yang masuk cagar budaya nasional, rencananya tahun ini akan dibuat replika. Namun ternyata masalah tanah belum selesai, tanah milik HGU Gunung Selamet,” kata Miftah.
Menurut Miftah, replika akan dibuat di atas bukit dengan luasan hampir sembilan hektare. Anggaran pun konon katanya sudah dipersiapkan oleh Pemprov Jabar.
“Semula pemprov menyerahkan pembangunan ini kepada Pemkab Cianjur, namun kami tak sanggup. Kami mengalami kendala dalam hal membebaskan lahan, jadi kami kembalikan urusan kepada pemprov,” kata Miftah.
Menurut Miftah, target provinsi tahun ini menyelesaikan detail engineering design (DED), lalu di 2020 dilanjutkan pembangunan.(yis/red)