TKD Jokowi: Mempertahankan Hasil Pilpres di Tahun 2014

0 Komentar

CIANJUR – Perolehan suara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin di Kabupaten Cianjur diprediksi hanya mampu mendulang suara sekitar 38 persen. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda sebagaiman Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 silam.
“Hal ini kalau dilihat pada tahun 2014 artinya progres kita hanya bisa menahan kekalahan,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kabupaten Cianjur Royke Topan Maulana, Selasa (7/5).
Royke mengatakan, hal tersebut layaknya seperti suara global di Jawa Barat. Bahwa isu kriminalisasi ulama tidak cukup dinetralisir, dengan begitu Cianjur yang merupakan kota Santri, dan sangat religius menjadi pekerjaan yang tidak mudah untuk TKD. Isu itu kadung sudah sampai kelapisan masyarakat bawah.
“Dan kalau saya lihat di Cianjur ini memiliki kelompok – kelompok ataupun basis anti nol satu (Jokowi). Perlu diketahui bahwa saat ini yang baru dilewati adalah bukan Pilgub ataupun Pilbup, akan tetapi Pilpres yang perlu kita kawal kemenangannya secara hitungan real count dari KPU RI,” katanya.
Menurutnya kalau secara elit politik, pihaknya sudah habis-habisan dari masalah Pilpres ini. Bahkan pihaknya bersama tim Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo – Sandi tengah memikirkan kemajuan Cianjur dengan kepemimpinan yang akan datang.
Wakil Ketua BPD Cianjur Asep Ruyat mengatakan, kemenangan ini sudah diprediksi jauh – jauh hari. “Wujud kepercayaan penuh masyarakat Prabowo – Sandi raihan ini sangat signifikan dalam mendongkrak kemenangan di Jawa Barat. Mudah – mudahan juga bisa menjadi kunci kemenangan di nasional,” katanya.
Disinggung soal situng KPU secara nasional, dimana Capres nol 2 masih kalah. Pihaknya tetap otimistis bahwa di tanggal 22 Mei mendatang Prabowo – Sandi akan menang secara nasional.
“Target untuk Jawa Barat suara Prabowo – Sandi itu sebesar 70 persen. Akan tetapi dengan hasil raihan 62 persen di Kabupaten Cianjur ini menurut saya sangat signifikan,” tandasnya.(yis/sri)

0 Komentar