Dugaan sementara tewasnya pramuniaga perempuan tersebut karena keracunan gas genset untuk penerangan di minimarket. Sekitar pukul 12.00 Wib piket reskrim Polres Cianjur dan Inafis langsung melakukan cek tempat kejadian perkara .
Belakangan tak hanya SPS yang menjadi korban, satu korban lainnya yakni SA (17) seorang pramuniaga laki-laki yang berada di dalam gudang juga mengalami pingsan.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi membenarkan kejadian penemuan mayat pramuniaga perempuan tersebut. Ia mengatakan, dari laporan teman korban telah ditemukan seorang perempuan yang bernama SPS dalam keadaan meninggal dunia di dalam keadaan mulut sudah berbusa di dalam gudang toko minimarket.
Korban ditemukan oleh temannya VN yang masuk dan hendak membangunkan korban yang pada saat ditemukan dalam posisi tidur telungkup. Lalu VN meminta bantuan kepada saksi AR, kemudian saksi AR membalikan badan korban, kemudian saksi VN meminta bantuan kepada warga.
Lalu warga melihat korban sudah meninggal dunia dalam keadaan mulut berbusa, sementara untuk penyebab meninggalnya korban masih menunggu hasil dari pemeriksaan medis (RSUD) Cianjur.
“Penyebab kematian masih dalam penyelidikkan,” ujar Kasatreskrim, Minggu (14/4) malam melalui sambungan telepon.
Sementara itu orang tua almarhum (SPS) Burhan (60) mengaku pasrah atas apa yang telah terjadi pada anaknya. Menurutnya kejadian tersebut merupakan peristiwa takdir dari sang maha kuasa, selain itu Burhan pun dimintai tanda tangan untuk kepentingan pemeriksaan Autopsi juga menolaknya.
“Saya sudah ikhlas, dan dengan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Karena ini memang sudah takdir,” pungkasnya.(yis/sri)