CIANJUR – Warga Desa Neglasari Kecamatan Agrabinta, kembali menagih janji Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cianjur untuk pembangunan jembatan di Sungai Jamelaer, Kampung Jamelaer RT 15/RW 04.
Kepala Desa Neglasari, Nasihin, mengatakan, hingga saat ini warga Desa Neglasari khsusnya dan umumnya di beberapa desa lainnya yakni Desa Bunisari, Mulyasari, dan Karangsari mendambakan jembatan penghubung ke beberapa desa di Kecamatan Agrabinta sangat membutuhkan jembatan gantung.
“Kami mewakili masyarakat di Desa Neglasari, kami mendambakan jembatan gantung untuk di Sungai Jamelaer. Dengan panjang lintasan sungai yang biasa dilalui warga itu kurang lebih 70 meter,” terang Nasihin atau yang biasa disapa Geheng, saat dihubungi Cianjur Ekspres, Minggu (7/4).
Akhir 2018, kata dia, dDirinya pernah kedatangan dari DPKPP Kabupaten Cianjur untuk meninjau langsung lokasi di Kampung Jamelaer. “Saya masih ingat betul, ada dua orang dari DPKPP Kabupaten Cianjur yang katanya ditugaskan untuk menyurvei kondisi Sungai Jamelaer yang selalu dilintasi warga sekitar di Desa Neglasari.
Dan katanya di awal tahun 2019 ini akan dilaksanakan pembangunan Jembatan gantung sepanjang 70 meter itu,” kata dia.
Menurutnya, saat ini sudah memasuki bulan keempat di 2019 tapi belum ada tanda-tanda untuk rencana pembangunan. Geheng tak mengetahui persis kendala apa sehingga pelaksanaan pengerjaan jembatan gantung tersebut hingga saat ini belum juga dikerjakan.
“Saya heran sama DPKPP ini, kalau memang ada kendala seharusnya ada pemberitahuan ke kita (Pemdes Neglasari), karena saya khawatir asumsi masyarakat kalau saya ini tidak pernah berusaha untuk mengajukan bantuan pembuatan jembatan gantung ke pemerintah daerah,” ujarnya.
Geheng mengatakan, saat ini pihaknya bersama masyarakat berinisiatif untuk membuat Jembatan sementara terbuat dari Bambu di Kampung Jamelaer, yakni terdapat ada beberapa sarana pendidikan seperti SDN Cikahuripan, SDN Cikole, MTs Leles kelas jauh, menuju ke SMPN Agrabinta, Pesantren Al-Maun Gelartanghi Leles dan menuju Aliyah Leles.
“Kalau jembatan bambu ini, kita sengaja buatkan untuk memberikan sedikit kemudahan bagi warga dan anak sekolah. Paling tidak, perekonomian bagi warga tetap bisa berjalan meskipun beresiko terpeleset,” kata dia.