CIANJUR – Jaringan internet, listrik dan tenaga teknis yang terbatas mewarnai hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA di Kabupaten Cianjur,Senin (1/4). Untuk tahun ini seluruh sekolah SMA di Cianjur sudah ikut UNBK.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMA Kabupaten Cianjur, Agam Supriatna mengatakan, UNBK memang bagus di laksanakan untuk mengetahui pemetaan mutu pendidikan secara keseluruhan, melatih kemandirian anak dalam mengerjakan soal. Serta meningkatkan kemampuan pemahaman akan pemanfaatan teknologi dalam pelaksanaan penilaian, dalam sektor pendidikan,.
“Hanya sayangnya tidak berpengaruh dalam penentuan kelulusan siswa. Saat ini di Jawa Barat sudah 100 persen ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA yang melaksanakan Ujian Nasional,” kata Agam kepada Cianjur Ekspres.
Agam mengungkapkan, ada beberapa kendala yang ditemukan pada pelaksanaan UNBK kali ini. Diantaranya kendala yang jadi masalah teknis di beberapa sekolah seperti jaringan internet yang tidak maksimal, ketersediaan alat komputer yang belum maksimal, jaringan listrik yang belum stabil, dan tenaga teknisi yang masih kurang.
“Harapannya kembalikan pada konsep awal pengelolaan pendidikan, manajemen berbasis sekolah. Idealnya semua pengelolaan diserahkan pada lembaga atau wilayah, termasuk dalam hal penilaiannya. Sehingga penilaian yang dilakukan benar-benar mengukur kemampuan anak sebagai prasyarat lulus mengacu pada standar secara nasional,” ujarnya.
Tanpa Kendala
Sementara itu, sebanyak 458 siswa SMAN 1 Cianjur mengikuti UNBK yang akan berlangsung selama tiga hari mulai Senin (1/4) hingga Kamis (4/4) mendatang, dengan tiga mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMAN 1 Cianjur, Sri Hastuti Rahayu mengatakan, pelaksanaan UNBK di hari pertama tidak ada kendala. Semua siswa mengikuti tidak ada yang alasan sakit. Diharapkan UNBK tersebut bisa berjalan dengan lancar hingga akhir pelaksanaan.
“Untuk pelaksanaanya dibagi dalam tiga sesi, setiap sesinya terdiri dari 30 siswa, dengan komputer cadangan dua perkelasnya, untuk mengantisipasi adanya komputer yang error atau gangguan lainnya,” kata Sri kepada Cianjur Ekspres.
Pihaknya berharap UNBK yang dilaksanakan tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. “Kami berharap dengan UNBK yang dilaksanakan pada tahun ini, tentunya para siswa bisa mendapatkan nilai di atas standar, yang dicanangkan pemerintah yaitu di atas 55,” pungkasnya (job3/sri)