Infokom Jabar Deklarasi Hantam Hoaks

0 Komentar

CIANJUR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Barat, mengajak warga Cianjur untuk menghantam berita hoaks. Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Jawa Barat Sapu Bersih (Saber) Hoaks bertempat di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Cianjur, Rabu (27/3).
Kepala Bidang Infokom Provinsi Jawa Barat, Dedi Darmawan mengatakan, bertepatan dengan tahun politik pihaknya mengajak semua elemen masyarakat dan semua instansi agar tidak mudah terperangaruh dengan isu – isu hoaks. “Adanya berita – berita hoaks ini menjadikan perhatian kami khususnya di Kominfo Provinsi Jawa Barat,” kata Dedi Darmawan.
Dedi mengatakan, yang harus menjadi perhatian adalah berupa konten atau isi berita yang saat beredar di media sosial khususnya. “Kalau dulu mungkin perang itu menggunakan senjata, akan tetapi saat ini lebih ke peredaran isu – isu hoaks, dan yang lebih bahayanya masyarakat membaca langsung percaya dengan tidak menelaah terlebih dahulu. Dan itu sangat berbahaya,” terangnya.
Dedi menjelaskan, untuk menghancurkan negara saat ini tidak harus menggunakan nuklir. “Cukup dengan opini lalu posting ke masyarakat dan dengan sendirinya akan terpengaruh,” ujarnya.
Banyak contoh dibeberapa negara lain yang hancur hanya dalam beberapa Minggu. Bisa dibayangkan dalam membentuk dan membina negara ini supaya aman namun bisa dihancurkan dengan isu – isu hoaks.
“Dan apabila isu tersebut sudah termakan oleh masyarakat, ditambah lagi kesalahan – kesalahan yang terulang yang lama kelamaan anggapan itu dianggap benar oleh masyarakat,” katanya.
Menurutnya Jawa Barat ini merupakan yang pertama membentuk tim anti hoaks, dan mungkin saat ini dibeberapa daerah lainnya baru akan membentuk tim anti hoaks. “Kita harus membangun dari bawah, bagaimana caranya untuk tetap terus memberantas berita – berita hoaks,” ujarnya.
Indri Oktaviani (23) salah satu peserta deklarasi anti hoaks, mengaku sangat bermanfaat dengan diadakannya kegiatan Cianjur hantam hoaks tersebut. “Yang tadinya tidak paham sekarang menjadi paham seperti apa berita hoaks tersebut,” katanya.
Menurutnya, saat ini penyebaran berita – berita hoaks tersebut beredar di akun – akun Facebook (Fb). Dikatakan Indri, sebaiknya jika melihat atau membaca pistingan – postingan berita sebaiknya lebih teliti dalam membacanya dan harus dilihat secara detail apakah akun tersebut bodong dan tidaknya.

0 Komentar