CIANJUR – Penghubung di dua desa di Kecamatan Cikalongkulon tidak bisa dilalui warga. Sebab, tebing setinggi 100 meter di Kampung Kiarapayung RT 04/RW 09 Desa Mekarjaya longsor, Senin (25/3) malam.
Kepala Desa Mekarjaya, Suryana, mengatakan, sebelum terjadi longsor di Kampung Kiarapayung kondisinya hujan deras. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun material longsoran dari tebing kurang lebih setinggi 100 meter itu menutupi jalan penghubung.
“Tak ada korban dalam peristiwa longsor tersebut, namun badan jalan di Kampung Kiarapayung total tak bisa dilalui,” kata Suryana saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (26/3).
Suryana menjelaskan, tak hanya Kampung Kiarapayung saja yang tak bisa melewati akses tersebut. Namun seperti penghubung ke Kampung Cikendi bahkan ke Desa Mekarsari pun sulit dan harus cepat ada tindakan dari pihak yang berwenang. “Kerugian ditaksir kurang lebih Rp 30 jutaan,” katanya.
Menurutnya, tebing longsoran itu selain menutupi badan jalan juga merusak pesawahan kurang lebih 1.000 meter persegi. “Saya pikir untuk pengendalian longsoran tersebut tak cukup waktu dua hari atau seminggu. Karena selani tanah juga bebatuan yang besar-besar sulit untuk dipindahkan kalau tidak menggunakan alat berat,” terangnya.
Sementara itu, Enab (37) warga sekitar menuturkan, jika rumahnya tak begitu jauh jaraknya dari peristiwa longsoran. Menurutnya, pada saat sebelum kejadian terdengar suara gemuruh namun tak dihiraukannya karena menurutnya dikira suara dentuman petir jarak jauh.
“Kami sebagai warga sekitar memohon sekali kepada pihak terkait agar segera mengambil tindakan cepat untuk kembali membersihkan puing-puing atau material yang menutupi badan jalan,” tandasnya.(yis/red/sri)