CIANJUR – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Oting Zainal Muttaqin mengaku mendengar dari beberapa pejabat Dinas Pendidikan, penyebab mangkraknya bus sekolah yakni belum keluarnya surat tanda nomor kendaraan (STNK) dari pihak yang berwenang. Namun hal itupun Oting belum memiliki data yang benar-benar valid.
Oting mengaku sempat menyampaikan kepada bidang pendidikan luar sekolah sebagai operator bus, bahwa ia ingin mengoperasikan bus tersebut. Namun saat dilihat, kata Oting, ternyata plat nomor polisi masih berwarna putih. “Katanya belum ada STNKnya, padahal sudah 3 tahun dari 2016 berada di sini,” kata Oting.
Oting mengaku akan segera menelusuri data dan surat-surat bus tersebut. Ia mengatakan, sumber pembelian bus sekolah keliling dibeli dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Anggaran pembelian bus berasal dari APBD, saya pokoknya tak tahu kemarin mau pakai kenapa masih plat putih, saya juga sedikit kaget,” kata Oting.
Oting mengatakan, bus sekolah keliling ini kalau berfungsi akan membantu sekali terutama di daerah yang jauh ke sekolah. Menurutnya, karena mobile bus ini menjadi multifungsi dan bisa berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya.
“Peruntukkannya memang untuk sekolah kelas jauh, bisa menuju titik kumpul baru kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Oting mengatakan, ihwal desain bus juga sangat futuristik karena ada kursi lengkap dengan papan bornya. “Bus ini bisa disebut bus pintar karena ada papan bor untuk belajar di dalam bus,” kata Oting.
Oting berharap bus tersebut tak mangkrak dan bisa beroperasi sebagaimana fungsinya agar bisa dirasakan masyarakat terutama mereka yang ingin belajar namun jauh dengan ruang kelas.(yis/sri)