CIANJUR – Himpunan Pendidikan Bahasa Indonesia (Himadikasi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Warung Apresiasi Sastra (Waras) menggelar pertunjukan seni di Audiotorium FKIP Unsur, baru-baru ini.
Acara yang sengaja digelar dalam rangka “Ngamumule Budaya Sunda” atau menjaga Budaya Sunda tersebut, diisi oleh bebeberapa pertunjukan seperti tari Jaipong, monolog Sunda dan drama Sunda, serta diikuti oleh peserta dari kalangan mahasiswa Unsur dan umum.
Sekitar satu bulan lamanya para mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan Himadiksi dan Waras, rutin melakukan latihan untuk mensukseskan penampilan pagelaran seni. Tidak sia-sia, lebih kurang 200 pasang mata yang hadir dalam pagelaran seni dipuaskan dengan suguhan apik dari para peserta.
Desain dekorasi khas Sunda dan pencahayaan yang baik turut menambah nilai estetika pertunjukan yang berlangsung dua sesi tersebut. Sesi pertama dimulai pada pukul 13.00 Wib, dan sesi ke dua dimulai dari pukul 16.00 Wib.
Panitia Pertunjukan Seni Rapi Nurfauzi, mengatakan, adanya acara tersebut adalah sebagai bukti kecintaannya terhadap bahasa dan budaya Sunda.
“Ini sebagai perayaan kami selaku masyarakat Sunda, yang mana beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 21 Februari adalah hari bahasa ibu sedunia. Ini adalah sebagai simbol bahwa kami mencintai bahasa Sunda, juga budayanya,” kata Rapi kepada Cianjur Ekspres.
Salah satu penonton, Rivandhi Gumilar juga menyampaikan kepuasannya terhadap penampilan seni yang ditontonnya. Menurutnya para peserta mampu menjiwai setiap peran yang diperagakan, sehingga para penonton mampu terbawa ke dalam suasana dan mengambil pesan moral yang terkandung dalam setiap penampilan.
“Para peserta menunjukkan penampilan yang sangat luar biasa, selaku penikmat seni saya sangat puas atas tontonan tadi, apalagi saat penampilan monolog dan drama. Para peserta sangat bagus dalam menjiwai perannya, sehingga para penonton khususnya saya ikut terbawa dalam suasana, dan dapat mengambil pesan moral yang coba disampaikan dalam penampilan tersebut,” ungkapnya. (job3/sri).