CIANJUR – Ribuan guru honorer terutama kategori dua (K2) mengancam bakal menduduki Pendopo Cianjur, jika tuntutan mereka untuk menambah kuota penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tidak dipenuhi.
Hal itu diungkapkan perwakilan Guru Honorer Kategori 2 didampingi Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh), usai melakukan aduiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Rabu (6/3) lalu.
Presidium LSM Ampuh Cianjur, Yana Nurzaman, menilai adanya sebuah kedaruratan terhadap nasib honorer K2 berkaitan dengan proses rekrutmen PPPK di lingkungan Pemkab Cianjur.
“Pemkab Cianjur hanya menyediakan kuota sebanyak 250, sementara pengumuman terakhir yang lulus Passing Grade saja sebanyak 1.364 orang, untuk menampung sebanyak itu pun pemkab selalu berkilah,” ujar Yana kepada Cianjur Ekspres usai audiensi.
Menurutnya, Pemkab Cianjur selalu beralasan keterbatasan anggaran untuk penyediaan kuota PPPK, padalah APBD Pemkab Cianjur mampu untuk mengangkat seluruh honorer K2 se-Kabupaten Cianjur sebagai PPPK.
“Hal itu akan kami bahas dalam pertemuan selanjutnya, dan kami mendesak DPRD agar menghadirkan Plt Bupati Cianjur dan beberapa kepala dinas terkait untuk membahas nasib honorer K2,” tuturnya.
Jika tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh Pemkab Cianjur, lanjut Yana, pihaknya bersama para guru honorer bakal melakukan aksi besar-besaran dan menduduki Pemkab Cianjur. “Masih ada waktu sampai pengumuman di 12 Maret nanti. Kami harap ada kebijakan positif dari pemkab,” tegasnya. (bay/red/sri)