CIANJUR – Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Cianjur, menganggap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur lalai dalam menjalankan tugasnya. Pernyataan tersebut terungkap terkait adanya Warga Negera Asing (WNA) yang memiliki e-KTP yang NIK masuk dalam DPT.
“Kami menilai KPU Cianjur lalai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga ini bisa berdampak kepada kualitas demokrasi di Kabupaten Cianjur,” kata Kabid PTKP HMI Cabang Cianjur, Dede R.
Dede mengatakan, mana mungkin bisa menciptakan pemilu yang berintegritas kalau penyelenggaranya lalai menjalankan tugasnya. “Saya pikir, KPU kurang serius dalam menjalankan sebagai penyelenggara Pemilu tahun ini,” terangnya.
Adanya kesalahan memasukkan WNA menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini bisa saja menjadi manipulasi suara untuk kemudian WNA ini di masukkan dan menjadi pemilih.
Tiga kesalahan yang dilakukan KPU Cianjur menurut Dede, adalah kesalahan saat memasukkan nomor dilakukan kartu keluarga, kesalahan memasukkan nomor induk kependudukan, dan kesalahan memasukkan tanggal lahir. “Jelas ini raport merah untuk KPU Cianjur,” katanya.
Selain itu lanjut Dede R, kurang telitinya KPU dilihat dari cara memasukkan NIK WNA dalam DPT. Pihaknya tak ingin ada kejadian serupa terulang kembali,
“Untuk itu kami HMI Cabang Cianjur, akan melakukan aksi kepada KPU Cianjur, atas lalai dan ketidak seriusannya dalam menjalankan peran dan fungsinya. serta mengevaluasi atas polemik yang telah terjadi yakni memasukan NIK WNA menjadi DPT,” tandasnya.
Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi saat berita ini ditutunkan belum bisa dimintai tanggapannya terkait tudingan dari HMI Cianjur. (yis/sri)