Sungguh saya tidak tahu apa rencana Allah buat saya ke depannya, dan kenapa Allah masih memberikan kesempatan hidup untuk saya. But that 3 seconds between life and death really made me realize how life is so fragile.
Betapa powerlessnya kita dibandingkan kekuasaan Allah SWT. Dan betapa banyaknya orang-orang baik yang mau menghentikan mobilnya di tengah hujan deras untuk membantu saya. Para supir truk, kernet, tenaga medis, patroli tol, polisi, dan banyak lagi yang mau membantu orang tak dikenal tanpa pamrih.
Tetapi satu hal yg sangat saya syukuri adalah saya masih diberi kesempatan memeluk keluarga kecil saya. Sungguh harta yang tidak terukur nilainya bisa melihat mereka kembali. This is also a reminder for me to always appreciate things that you have no matter how small it is…
So my dear FB friends and family, especially to my mother Yetty Mahtum. Dengan cerita ini saya meminta maaf dengan tulus jika ada kesalahan saya baik yang disengaja ataupun tidak. Saya tidak pernah akan tahu apakah ke depannya saya masih punya kesempatan untuk meminta maaf.
To my dear Wife Dewi Sulistiyabudi, i just want you to know that I love you with all my heart. And guys, please….. please….hug your family tonight because maybe you’ll never have that chance again…..
With love.
Oleh: Dwi Nurmawan (Komisaris Cianjur Ekspres)