Tak ingin kehilangan anaknya, Abdul Kadir pun kembali ke Puskesmas untuk meminjam kembali mobil ambulance tersebut. Akan tetapi ia pun kembali mendapatkan jawaban yang sama, yakni petugas ngasih tahu bahwa kunci mobil ambulance itu dibawa sama sopirnya.
“Sebelumnya anak saya itu sudah diperiksa, tapi karena saya masih penasaran saya pun meminta ke dokter jaga sekitaran pukul 08.30 Wib. Dokter jaga itu menyebut anak saya meninggal sekitaran satu jam yang lalu, itu artinya anak saya meninggal sekitaran pukul 7.30 Wib bukan pukul 05.30 Wib,” ungkapnya.
Menurutnya, pihak keluarga bersama warga lainnya sempat kembali mendatangi Puskesmas tersebut, bahkan saking kecewa sebagian ada yang ingin mengungkapkan kekesalannya akan merusak fasilitas yang ada di Puskesmas.
“Setelah ada reaksi dari warga, kunci mobil ambulance pun diserahkan, akan tetapi kondisi anak saya sudah meninggal, disini saya timbul kecurigaan kalau saja pihak Puskesmas tidak lamban memberikan bantuan ambulance mungkin anak sayamasih bisa tertolong,” ungkapnya.
Penyesalan pun datang dari ibu almarhumah, yakni Sintawati (32). Saat ditemui dikediamannya di Kampung Mangunkerta RT 02/RW 03 Desa Mangun Kerta, Kecamatan Cugenang menuturkan, awalnya hanya mengalami sakit demam biasa, bahkan sebelum meninggal Anisa sempat mengeluhkan nyeri dibagian perut.
“Saya sangat kehilangan sekali anak itu sangat periang, dan bahkan sebelum meninggal pun pernah berkata jika dia takut meninggal,” ungkap ibu Almarhum Siti Napisa Amisah, Sinta.
Sementara itu saat dikonfirmasi ke Puskesmas Cugenang dokter umum Yuli Yatin membenarkan ada warga meninggal bernama Siti Napisah Amisah yang mengalami sakit dibagian perut. Ia pun mengaku waktu itu hari Minggu (3/2) ada acara kegiatan Pramuka, dan untuk fasilitas ambulance yang dimiliki oleh Puskesmas Cugenang ada unit diantaranya ambulance tahun lama (Mobil Panther) dan ambulance (APV).
Yuli mengatakan, hari Minggu (3/2) ada warga yang datang ingin meminjam mobil ambulance untuk mengantar anaknya ke rumah sakit.
“Permasalahannya waktu itu kunci ambulance dipegang sama sopirnya (Hendi), sedangkan kunci ambulance yang lainnya saya kurang begitu paham disimpannya dimana?,” katanya.