CIANJUR – Anggota Komisi VI DPR RI, Arya Bima menyebutkan bahwa tidak akan ada penertiban atau eksekusi puluhan ribu kolam jaring apung (KJA) di genangan Waduk Cirata.
“Saya pastikan, tidak akan ada eksekusi kolam jaring apung di waduk Cirata. Dan ini pesan yang disampaikan langsung oleh Presiden RI Jokowi kepada saya,” kata Arya di sela-sela acara temu bersama ribuan petani ikan KJA Waduk Jangari, di Lapang Jangari, Selasa (29/1).
Menurutnya, meskipun kegiatan yang dilakukannya masuk ke ranah politik. Namun pihaknya tidak serta-merta untuk mempolitisir keadaan yang sesungguhnya. “Kegiatan ini memang politik, tapi kita tidak mempolitisir,” kata Arya.
Arya mengatakan, proses awal permasalahan petani KJA ini menurutnya sejak tahun 2014 pun sudah mulai ada. Bahkan Wakil Presiden Jusup Kala pun pernah datang ke Jangari tidak akan ada yang namanya pembongkaran kolam petani ikan jaring apung di Jangari.
“Kemarin saya juga menanyakan langsung ke PLN berapa besar gangguan yang dialami olehnya, bahkan program Citarum Harum. Saya tidak betul keberadaan petani ikan KJA di Waduk Cirata ini bermasalah, justru nantinya akan ada penataan bagi para petani,” kata dia.
Bima pun tak menampik keberadaan satgas dari TNI yang mengeksekusi kolam jaring apung pada beberapa waktu lalu. Menurutnya tugas dari pimpinan.
“Saya juga tidak menyalahkan aparat, karena aparat juga menjalankan tugas. Dan saya pun tidak mau dikomprotirkan atau ditabrakan antara aparat dan petani,” ucapnya.
Dia mengatakan, kedepan pihaknya akan melibatkan Panglima TNI, Kasad dan atau Pangdam dalam pembicaraan nanti di Kantor Staf Kepresidenan.
“Ini semua harus dilakukan secara musyawarah mupakat, dan diharapkan tidak ada lagi gontok-gontokan. Dan yang paling penting adalah tidak ada lagi kata TNI seolah menekan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Petani Kolam Jaring Apung (KPKJA) Edi Supiandi mengatakan, jika saat dirinya bersama para petani lainnya di genangan waduk Cirata tidak lagi resah dengan adanya eksekusi kolam petani jaring apung.
“Alhamdulillah, setelah kedatangan dari Kepresidenan bapak Arya Bima dengan tegas mengatakan tidak akan lagi ada yang namanya eksekusi kolam jaring apung di waduk Cirata ini,” katanya.