Ratusan Napi Ikut Perekaman KTP Elektronik

0 Komentar

CIANJUR – Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur melakukan perekaman untuk mendapatkan KTP elektronik. Hal itu dilakukan untuk mensukseskan Pemilu 2019.
Kepala Lapas Kelas II B, Gumilar mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan secara serentak di seluruh rutan dan lapas di Indonesia dan di Cianjur akan dilakukan selama tiga hari kedepan.
“Rencananya kegitan itu akan dilaksanakan selama tiga hari kedepan, sekaligus untuk mengecek ulang kepemilikan kartu tanda penduduk warga binaan yang sebagian besar sudah tidak berlaku dan belum melakukan perekaman,” katanya kepada wartawan, Kamis (17/1).
Dia menjelaskan, ratusan warga binaan tersebut merupakan warga yang belum terdaftar dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur.
Pihaknya mencatat data awal dari 766 warga binaan yang berdomisili di Cianjur, sebanyak 586 orang, sudah terdaftar dalam SIAK sebanyak 153 orang, untuk warga binaan yang sudah melakukan perekaman sebanyak 109 orang dan warga binaan asal luar Cianjur sebanyak 180 orang.
Sementara Plt Kepala Disdukcapil, Muchin Sidiq El Fatah, mengatakan perekaman tersebut dilakukan berdasarkan intruksi dari Kemenkumham dan Kemendagri khususnya dari Dirjen Disdukcapil.
Sebanyak 766 data yang diterima dari Kalapas dan setelah dilakukan penyandingan dari data tersebut tercatat 433 warga binaan belum melakukan perekaman KTP-el, sehingga akan dilakukan perekaman.
“Apabila yang bersangkutan memiliki data ganda, akan dilakukan pemanggilan untuk memilih salah satu dari data tersebut. Kami akan menggelar perekaman selama tiga hari di lapas tersebut,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi, mengatakan sebelumnya telah melakukan pendataan di Lapas Cianjur, terkait TPS yang akan dibangun untuk warga binaan pada pemilu mendatang.
“Rencananya akan dibuat satu TPS, namun jumlah warga binaan yang terdata di Lapas Cianjur sebanyak 766, sehingga akan dibuat menjadi dua TPS pada April,” katanya.
Di sisi lain, Komisioner Bawaslu Cianjur, Hadi Dzikri Nur Menambahakan kegiatan perekaman yang di lakukan Disdukcapil di Lapas merupakan upaya untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
“Karena DPT bersifat dinamis dapat bertambah dan berkurang, hingga saat ini Bawaslu belum melakukan penyandingan data termasuk yang dilakukan di lapas. Nanti kami akan melakukan penyandingan ulang,” katanya. (bay/sri)

0 Komentar